SEMBAHYANG TAQWA

PERTAMA" Setiap manusia yang melakukan sembahyang wajib mengaku sebagai manusia yang sempurna, yaitu Insan kamil . Karena itu sesiapa yang tidak sembahyang maka ia bukanlah manusia yang sempurna, yang berarti ia bertaraf makhluk sebagaimana Azazil yang telah berkhidmat dengan Tuhan selama 12,000 tahun kepada Tuhan kemudian berakhir dengan durhaka kepadaNya.
KEDUA". Durhakanya Azazil kepada Tuhan karena tidak mengetahui rahasia perintah tunduk kepada Adam a.s oleh Allah SWT, artinya tidak mau sembahyang dan akhirnya ia terus dilaknat oleh Allah dengan nama syaitan bertaraf iblis.
.
KETIGA". Sembahyang itu adalah untuk mempraktikkan ikrar dan janji kita semasa di Alam Roh. Ia bukanlah membawa kepada masuk ke syurga, hanya menunaikan ikrar dan janji rahasia tunduk di Alam Roh dan rahasia masuknya peristiwa Rohani kedalam jasad bayi kedalam perut ibu yakni tanda Ubudiah (pengabdian seorang hamba).
Firman Allah yang bermaksud:
"Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah kamu itu sesudah kamu meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (sebagai sumpah itu) sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu lakukan"
(Qs. An-Nahl 91)
.
KEEMPAT". Sembahyang seorang ahli taqwa tidak ada lafaz usalli, karena usalli kepada orang taqwa adalah hal yang maklum, karena usalli itu adalah kerja orang awam, dan sembahyang yang dilaksanakan itu mestilah keluar dari sifat makhluk kepada sifat Insan kamil.
.
3 derajat manusia didalam 3 perkara pokok.
1. Insan kamil - Insan ketuhanan.
2. Insan kamil wa mukammil - Insan bertaraf Muham mad (Mahmudah).
3. Insan mukammil - Insan Abudiah (pengabdian) taraf Adam.
.
KELIMA".Sembahyang mesti fana dalam Dzat Allah, fana dalam Sifat Allah dan fana dalam Af'al Allah, maka fana itu ialah mempraktikkan kerja buat LAA ILLAHA ILLALLAH atau LA HAWLAWALA QUWWATA ILLA BILLAH artinya jasad dalam kalimah Alif artinya HU.
Bagi perempuan HA Artinya HU.
.
KEENAM". Kita berkata didalam hati Tiada Dzat aku hanya Dzat Allah,tiada Sifat aku hanya Sifat Allah, tiada Af'al aku hanya Af'al Allah, tiada ujud aku hanya ujud Allah' dan jangan ingatkan batang tubuh kita, sebaik-baiknya ingatkan dia Dzat dan dia Asma' artinya menyerahkan diri kepadaNya.
Firman Allah yang bermaksud:
"Dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi orang-orang yang menyerahkan dirinya"
(Qs. An-Nahl 89)
.
KETUJUH". Sembahyang itu ialah untuk mempraktikkan kerja buat
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM kepada golongan ahli taqwa. Kepada orang syariat dimaksudkan tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah' tetapi kepada golongan ahli taqwa,
BISMILLAH itu Dzat kepada Allah tetapi kepada kita Nyawa (Insan) atau Ruhul Hayat (LA YAHLUQU).
ARAHMAN itu Sifat kepada Allah, maksudnya hati kepada kita, yakni Ruhul Yaqazah,
ARRAHIM itu Af'al kepada Allah dan kepada kita tubuh (jasad), Jelasnya kita berasal daripada
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, karena itu kita tidak boleh membaca
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM karena kerja buat perkara 13 rukun sembahyang itu semua dilakukan oleh Tuhan pada keseluruhannya. Rujuk kefahaman pada ilmu IFTIQAR karena itu tidak boleh membaca
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM pada Al-Fatihah dan ayat lazim karena belajar saufisma ini kepada fekah tasawuf yang tiada berkait dengan fekah dan usuluddin hanya semata-mata tasawuf yang dapat mengelakkan perkara syirik khafi dan mukhafi, asrar dan jali.
.
DELAPAN". Sembahyang hendaklah fana dalam Dzat Allah, Sifat Allah dan Af'al Allah dan jangan pula kita didalam Asma Allah karena kita hanya menyembah Dzat dan memuji AsmaNya. Adakala kita sudah fana sebagai Insan kamil, mukammil dan wa mukammil, barulah angkat takbiratul ihram (ALLAHU AKBAR)
.
MEMAHAMI FAEDAH SEMBAHYANG
.
Pertama. Faedah sembahyang ahli taqwa ini adalah untuk mencuci nafsu, karena daripada nafsulah perbuatan fasik dan mungkar itu terjadi.
Karena itu :
1. Sembahyang Subuh untuk mencuci nafsu Ammarah
2. Sembahyang Zuhur untuk mencuci nafsu Lawamah
3. Sembahyang Ashar untuk mencuci nafsu Sawiah
4. Sembahyang Maghrib untuk mencuci nafsu Muthmainah
5. Sembahyang Isya' untuk menyempurnakan nafsu Takmaninah
KEDUA". Sembahyang itu adalah fardhu lagi wajib, fardhu karena sampai waktu hendaklah dilaksanakan tanpa qadha, sampai masanya hendaklah dilaksanakan, melaksanakan sembahyang dengan segala rukunnya adalah wajib kecuali uzur syarie.
KETIGA". Setiap orang bertaqwa hendaklah juga bersembahyang daiem karena sesiapa yang tidak sembahyang daiem ia lebih hina daripada anjing dan babi dan pahalasembahyang daiem 150,000 setiap hari.
Adapun rahasia rukun 13 sembahyang itu ialah:
1. Niat itu tubuh didalam dunia dan akhirat
2. Qiam itu pelita didalam kubur
3. Takbiratul Ihram itu meluaskan tempat didalam kubur
4. Al-Fatihah itu pakaian didalam kubur
5. Ruku' itu permaidani didalam kubur
6. Iktidal itu memberatkan timbangan dari kesalahan ketika menghadap Tuhan
7 . Sujud itu mempercepatkan apabila melalui titi Siratulmustaqim.
8. Duduk diantara dua sujud itu payung di Padang Mahsyar
9. Tahyat awal itu kenderaan di Padang Mahsyar
10. Tahyat akhir itu menjawab pertanyaan Mungkar Nangkir
11. Selawat itu bertemu dengan Nabi Muhammad SAW
12. Salam itu membuka pintu syurga
13. Tertib itu menemukan Khalikul Alam di syurga Berarti setiap perbuatan kita didalam sembahyang itu adalah dinilai oleh Allah SWT dan ditentukan ganjarannya didunia dan akhirat, InsyaAllah.
KEEMPAT". Rahasia niat itu menjamin seseorang itu berlaku ikhlas terhadap Tuhan dan membolehkannya mendapat ganjaran kepada 13 rukun sembahyang tanpa niat ia tiada mendapat apa-apa faedah dan niat itu menunjukkan kesadaran seseorang itu sebagai hamba kepada Tuhan karena itu semasa menjelmanya niat tidak boleh:
Hajis - artinya tergerak hati karena sesuatu faedah
2. Khatir - terlintas hati kepada tujuan yang berganda
Waham - artinya was-was lemah ilmu dan iman
.
(tiga perkara diatas adalah kerja syaitan) Berniat wajib:
Huzur - artinya tetap Roh artinya sebagai menunai janji (Alam Roh)
Azam - cita-cita yang putus . Sadar tanggung jawab
Duhul - artinya sedia tiada halangan
Kasad - artinya hajat (menunaikan amanah)
.
Adapun niat itu tiada berhuruf, tiada berupa dan tiada bersuara. Ia merupakan kerja hati (Ruhul Yaqazah) dan niat itu meliputi kepada mesra seluruh badan diluar dan dalam.
.
Didalam niat itu:
Munajat empat perkara niat ini menjadi satu dan niat itu pulang
.
3. Tabdal kepada hakikat dan hakikat itu pulang kepada ma'rifat.
.
4. Miraj Empat perkara niat ini menjadi satu dan niat itu pulang kepada hakikat dan hakikat itu pulang kepada maarifat. Ini berarti tatkala Takbiratul ihram itu nyawa mesrakan dengan jasad dan hancurkan jadi demikian, artinya hapuskan dan lengkapkan perbuatan hamba itu didalam Af'al Allah, didalam Sifat Allah, karamkan Dzat hamba kepada Dzat Allah, maka yang tinggal ialah Dzat Allah, Sifat Allah dan Af'al Allah. Karena itu tiada Dzat kita (Insan), sifat kita(Ruhul Yaqazah) dan Af'al kita (jasad), hapuskan niat itu kepadanya, pulangkan kepada Adam yang sedia, barulah angkat takbir Allahu Akbar maksudnya yang Maujud hanya kerja Allah tidak ada kita.
Pada Allahu Akbar itu berlakulah tawakal, yaitu serahkan kelakuan diri kepada kelakuan Allah (Af'al Allah).
Berlaku Tabdal serah diri dan hapuskan kelakuan hamba kedalam keadaan hak Allah.
Berlaku Miraj yakni berpindah naik ketempat yang tinggi untuk mengembalikan amanah kepada yang tinggi untuk mengembalikan amanah kepada yang punya amanah.
Berlaku munajat serahkan kepada hanya kerja Dia dinamakan Khasul Khas dan kalam itu menjadi Mutakallimun.
.
5. Adapun kunci sembahyang itu Takbiratul ihram, dan anak kunci sembahyang itu noktah ghaib La ta'ayun dan noktah Insan Ta'ayun awal.
.
6. Sembahyang itu Salam Zaman. Semasa melakukan solat itu tidak boleh bid'ah, Apat, syirik.
.
7. Didalam masa melakukan Takbiratul ihram itu hendaklah ma'alom, yaitu masuk pintu Tauhid dan niat didalam musyahadah Dzat Allah, artinya segala tubuh, anggota perasaan, pikirkan bulat menjadi satu menghadap Tuhan.
(kerja buat Dzat dan Asma)
.
8. Maka usalli itu adalah Dzat wajibul wujud yang menggerakkan amal daripada niat sampai tertib mengikut susunan daripada awal dan akhir, daripada asal dan usulnya.
.
1. Asal Allah daripada Dzat
2. Usul Allah daripada Sifat
3. Asal kita daripada Nyawa
4. Usul kita adalah hati
.
9. Adapun maksud fardhu itu ialah menentukan istana nyawa kita yang bernama Qolbun mukminin, tempat tilik Allah akan perbuatan hambaNya yang berasaskan niat.
.
10. Adapun maksud raka'at itu ialah gerak, qiam, sujud, duduk diantara dua sujud dan Iktidal.
.
11. Adapun usalli itu dinamakan kebangkitan hati yang di sebut inbi’atul qolbi dan bukan hadiksunnafsi atau cerita hati.

Postingan populer dari blog ini

KUNCI RAHASIA KUN FAYAKUN

NAFAS LAM JALALAH

MAKNA RAHASIA ALIF