Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

MANUSIA BERBEDA-BEDA TABIATNYA

Telah diketahui secara pasti bahwa manusia punya tabiat yang berbeda-beda. Ada orang yang sifatnya selalu senang,ada yang sering murung, ada juga yang tawadhu', ada yang sombong, dan seterusnya. Sifat-sifat tersebut yang paling istimewa adalah orang yang sedikit marahnya dan segera mengakui salah serta kembali kepada kebenaran. Orang yang seperti ini akan cepat mengakui kesalahannya, akan cepat bertaubat dan merasa bersalah yang membawanya untuk kembali ke jalan kebenaran dan memohon ampunan. Jiwanya selalu memerintahkan kepada keburukan, tetapi dirinya mampu menguasainya dan mengalahkannya sehingga dia akan segera kembali kepada kebenaran. Orang semacam ini yang akan mendapat keutamaan. Apa saja keutamaan kembali kepada kebenaran? Jawabnya:

SETIAP MAKHLUK TELAH DITENTUKAN AJALNYA

Ahlul sunnah bersaksi dan berkeyakinan bahwa Allah 'azza wa jalla telah menentukan batas akhir kehidupan bagi setiap makhluk. Sesungguhnya setiap jiwa itu tidak akan mati kecuali dengan izin Allah dan takdir dari-Nya. Apabila sudah ditakdirkan waktunya mati, maka tidak ada pilihan lagi kecuali mati. Tidak bergeser sedikitpun. Allah berfirman: . "Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya sesaatpun dan tidak pula memajukannya" (Al-A'raaf:34) . Allah juga berfirman: . "Setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah sebagai ketentuan yang telah ditetapkan waktunya." (Ali-Imran:145) . Mereka juga bersaksi dan berkeyakinan bahwa siapa yang mati atau terbunuh, maka hal itu merupakan takdir. Allah berfirman: . "Katakanlah: "Sekiranya kamu berada dirumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ketempat mereka terbunuh...

PERSAKSIAN TERHADAP ORANG YANG MATI DENGAN KEYAKINAN YANG DIBAWANYA

Ahlus Sunnah bersaksi atas orang yang mati dalam keadaan Islam akan masuk syurga. Dan jika ia ditakdirkan oleh Allah untuk disiksa terlebih dahulu di dalam neraka karena perbuatan dosa-dosanya yang belum bertaubat, maka adzab itu tidak kekal, pada akhirnya Allah akan masukkan dia ke Syurga. Tidak ada seorangpun dari muslimin yang akan kekal di neraka sebagai keutamaan dari Allah. Dan siapa yang mati dalam keadaan kafir -Wal 'iyadzu billah-, maka tempat kembalinya adalah neraka dan akan kekal didalamnya.

HASIL AKHIR KEHIDUPAN PARA HAMBA ADALAH HAL GHAIB

Ahlus Sunnah bersaksi dan berkeyakinan bahwa hasil akhir kehidupan para hamba adalah hal yang ghaib. Seseorang tidak mengetahui bagaimana ia mengakhiri hidupnya. Mereka tidak menghukumi seseorang bahwa dia calon penghuni syurga atau calon penghuni nereka, kerena hal itu merupakan perihal ghaib. Mereka tidak mengetahui dengan apa mereka mengakhiri hidupnya (apakah dengan keimanan atau dengan kekufuran). Oleh karena itu mereka mengatakan: . "Mukmin insya Allah" (artinya: termasuk dari mukminin yang mengakhiri hidupnya dengan kebaikan, insya Allah)

KEHENDAK ALLAH 'AZZA WA JALLA

Demikian juga termasuk madzhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah, bahwa Allah 'azza wa jalla berkehendak atas semua amal perbuatan hamba-hamba-Nya, yang baik maupun yang jelek. Tidak ada seorang pun yang beriman kecuali dengan kehendak-Nya. Dan tidak ada seorangpun yang kafir kecuali dengan kehendak-Nya. Jika Allah menghendaki, niscaya Allah jadikan mereka satu umat, sebagaimana firman Allah: . "Dan jikalau Rabbmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya.." (Yuunus:99) . Kalau Allah menghendaki untuk tidak terjadi kemaksiatan, Allah tidak ciptakan Iblis. Maka kekufuran orang yang kafir, keimanan orang yang beriman, (keingkaran orang atheis, tauhidnya ahli tauhid, ketaatan orang yang taat, dan kemaksiatan orang yang bermaksiat) semuanya terjadi kerena ketentuan, takdir, keinginan dan kehendak-Nya. Dan Allah menghendaki semuanya itu dan menakdirkannya. Namun Allah meridhai keimanan dan membenci kekufuran dan kemaksiatan. Allah berfirman

KEBAIKAN DAN KEJELEKAN

Ahlus Sunnah bersaksi dan berkeyakinan bahwa kebaikan dan kejelekan, manfa'at dan mudarat (kejadian yang manis maupun yang pahit) semuanya dari takdir dan ketentuan Allah ta'ala, tidak ada yang mampu mencegahnya, menyimpangkan atau menjauhkannya. Seseorang tidak akan tertimpa suatu musibah melainkan apa yang telah ditakdirkan. Meskipun seluruh makhluk berusaha keras untuk menolong orang tersebut, akan tetapi Allah menakdirkan untuk tertimpa musibah maka usaha tersebut tidak berhasil. Demikian juga meskipun seluruh makhluk berusaha untuk mencelakakan dirinya akan tetapi orang tersebut tidak ditakdirkan celaka, maka usaha tersebut tidak akan berhasil, hal ini sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas radiallahu'anhu. Yakni sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: . "Ketahuilah, bahwa seseungguhnya seandainya bersatu umat manusia untuk memberikan manfa'at padamu dengan sesuatu, niscaya tiadalah mereka dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang ditakdirkan

SEORANG MUSLIM TIDAK AKAN DIKAFIRKAN KARENA DOSANYA

Ahlus Sunnah berkeyakinan bahwa seorang mukmin meskipun melakukan dosa-dosa kecil dan besar tidak bisa dikafirkan dengan semuanya itu. Meskipun dia meninggal dunia dalam keadaan belum taubat, selama masih dalam tauhid dan keikhlasan, urusannya terserah Allah. Jika Ia menghendaki, Ia akan mengampuni dan memasukkannya ke surga pada hari Kiamat dalam keadaan selamat, beruntung dan tidak disentuh oleh api neraka, tidak disiksa atas segala dosa yang pernah dilakukannya, ia biasakan dan terus menyelimutinya sampai hari kiamat. Namun apabila Allah kehendaki, bisa saja Ia menyiksanya di neraka untuk sementara, namun adzab itu tidak kekal, bahkan akan dikeluarkan untuk dimasukkan ke tempat kenikmatan yang abadi (surga) Guru kami (Al-Imam Abu Thayyib) Sahal bin Muhammad (As-Sha'luki) rahimahullah berkata: "Seorang mukmin, walaupun disiksa di neraka, ia tidak akan dicampakkkan seperti dicampakkannya orang kafir. Ia pun tidak kekal seperti orang-orang kafir, dan ia tidak akan celaka

IMAN MENCAKUP UCAPAN DAN PERBUATAN, BERTAMBAH DAN BERKURANG

Termasuk pemahaman Ahlu Hadits adalah meyakini bahwa iman adalah ucapan, perbuatan, dan ma'rifah, bisa berkurang karena kemaksiatan dan bertambah karena ketaatan. Sufyan bin Uyainah menyatakan: "Iman itu adalah ucapan dan perbuatan, bertambah dan berkurang", maka saudaranya yang bernama Ibrahim bin Uyainah berkata: "Wahai Abu Muhammad, tadi kamu mengatakan iman bisa berkurang?!" Maka Sufyan bin Uyainah berkata: "Diam kamu 'anak kecil' Sungguh iman bisa berkurang hingga tidak tersisa sedikitpun. " Ibnu Mubarak rahimahullah suatu ketika datang ke kota, salah sorang ahli ibadah tiba-tiba mendatanginya -yang diperkirakan berpemahaman khawarij- lalu ia bertanya kepada Ibnu Mubarak: "Wahai Abu Abdirrahman, apa pendapatmu terhadap seorang pezina, pencuri, dan peminum khamar", Beliaupun menjawab: "Aku tidak mengeluarkannya dari keimanan." maka laki-laki itu menukas: "Kamu sudah tua malah menjadi murji'ah",

HIDAYAH DATANGNYA DARI ALLAH

Mereka (Ashabul Hadits) bersaksi bahwa Allah ta'ala memberi petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki menuju Agama-Nya dan menyesatkan siapa saja yang dikehendaki untuk menjauhi Agama-Nya, namun bagi orang yang disesatkan-Nya tidak ada alasan (untuk bebas dari siksa-Nya). Allah berfirman: "Katakanlah: Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya". (Al-An'am:149) Allah berfirman: "Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk (bagi) nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) daripadaku; "Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama. (as-sajdah:13) Allah juga berfirman:"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi nereka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. (Al-A'raf:179) Maha suci Allah yang telah menciptakan makhluk tanpa merasa butuh kepada mereka. Allah menciptakan mer

WAHAM MAKRIFAT ITU SEPERTI MEMELUK BERHALA

Bismillah Sejenak mari kita simak bait- bait syair Jalaluddin Rumi Yang jelas menyindir saudara-saudara kita yang merasa sudah makrifat namun nyatanya tertipu oleh khayalannya sendiri ... (Kearifan Cinta) Cinta yang dibangkitkan oleh khayalan yang salah dan tidak pada tempatnya bisa saja menghantarkannya pada keadaan Mabuk Linglung Namun kenikmatan itu, jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya kekasih yang nyata akan hadirnya seseorang yang mencintainya ini sebagaimana kenikmatan lelaki yang memeluk tugu batu di dalam kegelapan sambil menangis dan meratap. Meskipun dia merasa nikmat karena berfikir bahwa yang dipeluk adalah kekasihnya, tapi jelas tidak senikmat orang yang memeluk kekasih sebenarnya kekasih yang Hayat dan Sadar. Semoga kita terhindar dari persangkaan nafsu yang keliru .

MANUSIA HAKIKI

Ketahuilah... BAHWA MANUSIA YANG HAKIKI ADALAH WUJUH HAQ , 'KEMANDIRIAN DAN KODRAT' . BERDIRI DENGAN SENDIRINYA, SUKMA MENJELMA SEBAGAI HAMBA , 'HAMBA MENJELMA PADA SUKMA' , NAFAS SIRNA MENUJU KETIADAAN . ADA-NYA KEHIDUPAN ITU KARENA 'PRIBADI ' DITETAPKAN OLEH 'PRIBADI' . DITETAPKAN OLEH KEHENDAK NYATA , HIDUP TANPA SUKMA TIADA MERASAKAN SAKIT ATAU LELAH , SUKA DUKA PUN MUSNAH BERDIRI SENDIRI MENURUT KARSANYA HIDUP SESUAI KEHENDAK-NYA . HIDUP ITU BERSIFAT BARU, DILENGKAPI PANCA INDERA SEBAGAI BARANG PINJAMAN. BILA DIMINTA PEMILIK-NYA KEMBALI MENJADI TANAH DAN MEMBUSUKBila , HANCUR DAN BERSIFAT NAJIS , KARENA SIFAT-NYA ITU PANCA INDERA TAK DAPAT DIPAKAI PEDOMAN BUDI, PIKIRAN, ANGAN-ANGAN DAN KESADARAN . Satu wujud dengan akal Bisa menjadi gila, sedih, bingung, lupa, tidur, Sering tak jujur dan ajak dengki dengan sesama untuk kebahagiaan sendiri Timbulkan jahat dan sombong Ke lembah nista nodai Nama dan Citra...

SEMAKIN DIBERI SEMAKIN BANYAK KEINGINAN

baginya siapa banyak diberi, maka semakin banyak yang diharapkan. ketika kita berdoa kepada ~Allah untuk sesuatu yang besar, tanyakan pada diri sendiri: apakah kita bersedia untuk berusaha, apakah kita siap untuk menerima, hanya karena kita mencari tidak berarti kita pantas apa yang kita cari. kita harus bertahan dengan cobaan yang besar dan harus siap untuk menerima hadiah yang besar. semoga ~Allah memberikan kita karakter dan kesabaran untuk menerima apa yang kita cari dengan rasa syukur dan penghargaan. ~Aamiin.

HADIST QUDSI PEMBANGKIT JIWA

Tak ada cara yang lebih baik bagi hamba-Ku untuk mendekatkan diri kepada-Ku selain mengerjakan kewajiban yang Ku-bebankan padanya. Dan hamba-Ku akan terus mendekati-Ku dengan mengerjakan nawafil hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintai, maka Aku adalah telinga yang dengannya ia mendengar, mata yang dengannya ia melihat, tangan yang dengannya ia menyentuh, dan kaki yang dengannya ia melangkah. Maka, dengan-Ku ia mendengar, menyentuh, dan berjalan. Jika ia meminta pasti Ku-beri, dan jika memohon pertolongan pasti Ku-tolong. - Tak ada pekerjaan yang ragu untuk Ku-kerjakan selain memisahkan jiwa hamba-Ku yang mukmin (dari raganya) yang tidak ingin mati, karena Aku tidak ingin menyakitinya, padahal (kematian) itu harus terjadi padanya." (HR Bukhari)

KOBARAN NAFSU DALAM JIWA

Saudaraku, Imam Al-Ghazali memberi nasihat bahwa jika kita telah menyadari kebebalan jiwa kita dan merasa sulit untuk mendisiplinkan diri, kita harus menyertai orang-orang yang terbiasa mempraktikkan muhasabah agar semangat dan kegairahan spiritualnya menulari kita. Seorang wali biasa berkata, "Jika aku lalai mendisiplinkan diri, aku menatap Muhammad Ibn Wasi hanya dengan memandangnya. Gairah ruhaniku seketika itu bangkit, setidaknya untuk seminggu. Jika kita tidak bisa menemukan orang yang dapat diteladani, maka pelajarilah kehidupan para wali. Selain itu, kita harus mendorong jiwa agar tetap bersemangat. Lalu, katakan kepada jiwa kita: "Wahai jiwaku, kau anggap dirimu cerdas, dan kau marah jika disebut bodoh. Sebetulnya kau ini siapa? Kau siapkan pakaian untuk menutupi tubuh dari gigitan musim dingin, tetapi tak kausiapkan diri untuk akhirat." Katakan juga kepada jiwa: "Sungguh, kau seperti seseorang yang, saat musim dingin berkata, 'Aku tak akan

KEKUATAN DALAM CINTA

Cinta memang sangat menggoda. ia sering membutakan mata. bila ia datang, susah dibendung. kita ingin memiliki, memeluk dan menjadi pujaan hati. getaran hati selalu timbul. waktu kerja, terjaga, tidur, atau saat terdiam. Rasa ini diperkenalkan Tuhan untuk manusia. kita mendapat anugerah cinta-Nya untuk saling mencinta sesama manusia, sesama makhluknya. Namun, cinta kepada makhluk hanya bersifat fana, temporal, dan selalu terikat oleh ruang dan waktu. Tak ada keabadian bagi cinta antar makhluk. ia bisa terhenti saat kita menutup mata. Tapi, berbeda dengan cinta kepada Sang Maha Cinta. Cinta kepada Allah adalah segalaanya. ia adalah kebahagiaan tertinggi. sumber dari segala sumber cinta yang harus kita raih. Tuhan adalah sumber cinta, sebelum kata cinta digunakan oleh manusia. Dia yang memberi cinta kepada seluruh makhluk-Nya. Namun, hanya beberapa gelintir saja, yang dapat menjadi kekasih-Nya..... "Makhluk paling bahagia di akhirat kelak adalah mereka yang paling ko

BERJALAN MELEWATI ARUS

Setiap detik jutaan yang berbeda Saling menghilangkan satu sama lain Dan saling menciptakan kembali satu sama lain Selalu ada arus perjalanan yang bergerak Antara yang ada dan yang tiada Setiap malam seluruh pikiran-lebur dalam lautan gelap ketidak beradaan Tapi fajar membawanya kembali dari dasarnya, seperti ikan-ikan Musim gugur merampas kehidupan dari dunia Dan burung gagak berduka cita dengan baju dan dasi hitam Tapi, pada musim semi semua keindahan yang dicuri dikembalikan Temanku, berpikirlah tentang ini barang sejenak . . . Musim gugur dan semi selalu ada dalam dirimu _ _ _ _ Kehidupan itu keserasian antara yang berbeda Kematian adalah sebuah pertentangan yang saling melengkapi _ _ _ _ Air asin dan air tawar Selamanya akan dipisahkan di dunia ini Lupakan keduanya! Ikutilah semua jalan menuju sumber keduanya _ _ _ _ Hingga racun dan gula sama di hadapanmu Barulah kamu akan dapat mencium semerbak Keesaan (Jalaluddin Rumi)

CINTA BERSAMA ALLAH

Sebesar apa-pun penderitaan bila dihadapi dengan cinta kepada Allah, maka ia akan terasa ringan. Bukti rasa cinta kita kepada Allah adalah sikap taat, sabar, ridha dan ikhlas atas semua keputusan-Nya, serta selalu bersyukur atas rahmat dan cinta-Nya. Maka, mari perkaya jiwa kita dengan gairah cinta kepada Allah. Abu Dzar r.a mengatakan bahwa Rasulullah SAW bertanya kepadaku: "Wahai Abu Dzar...! Apakah menurutmu harta yang banyak itu menandakan kekayaan?". Aku menjawab: "Benar, wahai Rasulullah!". Tanya beliau kembali: "Apakah menurutmu harta yang sedikit menandakan kefakiran?" Jawabku: Benar, Wahai Rasulullah!" Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya orang yang kaya adalah orang yang kaya jiwanya. Dan yang fakir adalah yang fakir jiwanya. Karena itu siapa saja yang kaya jiwanya, maka tidak akan berbahaya baginya segala penderitaan yang dia alami di dunia ini. Sebaliknya, siapa saja yang fakir jiwanya, mak

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN

Tenang saat merindu.. Tafakurku dihadapanmu... Deraian airmata gugur Dalam sujudku... Betapa Agungnya cintamu.. Rindu mencengkam jiwa.. Sebak dada tiada tertahan Hanya padamu Tuhan Ku serah diri ini Pohon cintaMU yang suci hakiki… _Firman Allah : "Wama Halaqnal Jinnah Wal Insa Illah Liat Budu" (tidaklah aku jadikan jin dan manusia kecuali untuk menyembah) Dalam menjalankan tugas harian dalam konteks "Hubungan manusia dengan Tuhannya" agar janji dapat tertunaikan & sumpah dapat di pelihara maka Iblis di tugaskan bersama-sama dengan kelompoknya Syaitan untuk membuat ujian dan godaan terhadap keteguhan sumpah janji. Iblis dan pengikut-pengikutnya akan berusaha sedaya upaya agar bisa menepis kesetiaan sumpah janji manusia terhadap Allah. Manusia-manusia yang tidak berpedoman dan hampa akan terbang mengikuti arus angin ujian, maka rugilah manusia tersebut dan jadilah dia seperti "Binatang yang pandai Bicara" tetapi bagi manusia yang teguh

HARAPAN MASIH DISINI

harapan masih disini tidak pernah meninggalkan kita. kita akan melihat cahaya hanya dengan membuka mata apakah kita melihat rahmat yang paling luhur. jika kita memiliki iman kita akan tahu selalu ada harapan. seorang mukmin sejati tidak akan pernah menyerah pada bisikan setan,karena iman adalah perisai dari semua hal-hal buruk. melalui iman kita memperoleh kesabaran dan karena itu kita akan belajar untuk tidak pernah menyerah.hidup adalah cobaan, biarkan iman yang memenangkan. "mereka yang percaya dalam keesaan Allah yang hatinya tenteram dengan mengingatnya," "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." [QS al-Ra'd: 28]

KEMURNIAN CINTA

Sebuah aliran cinta dan belas kasihan dapat memurnikan semua tindakan jahat . Dan Allah adalah (Jalaal), dengan Kebesaran dan Keagungan ini menimbulkan kehebatan dan mempengaruhi hati sedemikian rupa sehingga tanda-tandanya tampak pada benda kasar (semua yang dapat terlihat oleh indra) Mari kita mendekati-Nya dengan lebih cinta dan dengan lebih percaya diri baik itu untuk Pengampunan Ataupun untuk Kebutuhan dari keinginan halal atau mimpi. ini penting untuk mengingatkan kepada diri sendiri bahwa Dia terus-menerus mendekat, terus mengharapkan kita untuk kembali kepada-Nya untuk segala sesuatu. Ini adalah apa yang dilakukan para awliya, mereka membawa kita lebih dekat kepada Allah ketika kita dekat mereka. Karamat mereka berbicara berempati, hatipun melunak dan kelembutan rahmat-Nya memikat. KASIH mengecewakan, rasa jengkel mungkin datang karena keterlambatan jawaban Allah untuk doa. Ini adalah trik dari setan untuk memalingkan kita dari Allah. Untuk menghindari langkah ini dekat

KERAMAT DATANG BUKAN KARENA JASA

Keramat adalah jasa yang kadang-kadang dapat diberikan kepada seorang wali. Namun,para wali 'sendiri yang membayar sedikit untuk mengindahkan fakta ini. Hal ini sering dikatakan bahwa "keramat itu didapat bukan karena keshalehan melainkan ketetapan dalam istiqamah ". Ini berarti bahwa melakukan hal-hal yang luar biasa bukan berarti harus dikatakan berbudi luhur, tapi hanya untuk menjadi pria sejati dan hidup sebagai seorang Muslim yang matang itulah salah satu sikap berbudi luhur.

HAKIKAT KEMUNAFIKAN

Jika kau tahu hakikat kemunafikan: Niscaya Kemunafikan itu ada Dalam Dirimu Karena Tidak Mungkin Berkumpul Satu Hati Dua Cinta Kecuali Cinta Yang Satu Mengusir Cinta Yang Lain. Tidak akan berkumpul Cinta Dunia Bersama Cinta Kepada Allah (Allah itu sangat pencemburu) Hati Adalah Stasiun Rasa Jika Kau Menganggap Mudah, Maka Mudahlah Segalannya . Jika Kau Anggap Susah Maka Susahlah Segalannya, Musibah itu bisa menjadi ujian maupun azab Jika menjadi ujian maka harus bersabar Jika menjadi azab maka harus bertobat.

MENYIKAPI KEMATIAN SECARA CERDAS

Kematian merupakan keharusan yang pasti akan dirasakan oleh setiap makhluk yang bernyawa, tidak terlepas juga kita sebagai manusia yang pasti akan merasakan sakitnya kematian dan kita tidak bisa lari dari kematian tersebut. Sesungguhnya manusia telah memilih bagaimana akhir kehidupannya. Dan pilihan itu ada pada bagaimana ia menjalani kehidupannya. Sebagaimana ia menjalani kehidupannya seperti itulah kemungkinan besar ia akan menghadapi kematiannya. Karena sesungguhnya dengan menjalani kehidupan berarti kita sedang berjalan menuju kematian kita. "Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu semua melarikan diri darinya itu, pasti akan menemui kamu, kemudian kamu semua akan dikembalikan ke Dzat yang Maha Mengetahui segala yang ghaib serta yang nyata." (QS. Jum'ah:8). Orang-orang yang berfikir secara kerdil dan menjatuhkan diri kepada keduniawian akan berlari dengan segala kemampuan yang ada dari kematian. Kematian merupakan momok yang menakutkan yang akan mengambil segala

LENTERA HATI

Gersangnya hati kian membelenggu jiwa ... sepi karenanya .... hampir tak ada setetes air membasuh jiwa ... pemandangannn gersang oleh padang ilalang ... terasa sesat disemak belukar ... berduri .... darah mulai menetes ... hampir tak ku pedulikan .... hampir disetiap jengkal langkah kaki ini ku temui rasa sakit... rasanya ingin cepat ku menemui waktu ... menemui lentera yang telah lama hilang dari hidupku .... lentera yang membangunkan hidupku dari kegelapan dunia fana ... CAHAYA CINTA ALLAH S.W.T yang hampir punah dari kehidupanku ... secercah sinar harapan yang hampir tenggelam oleh waktu... hampir lupa karena kesibukan duniawi.... hanya kesenangan semata yang ku dapat ... Aku hampir meninggalkan ia dari hatiku .... namun sedetikpun ia tak pernah meninggalkanku sendirian ,,, aku percayaaa LENTERA HATI itu akan tetap menyalaa bagi setiap umat yang mau mengingat ALLAH SWT...

TAZKIYAH = PEMURNIAN JIWA

Islam memiliki tiga dimensi atau tingkat, yang dalam bahasa Arab disebut islam, iman, dan ihsan. Islam (penyerahan) mengacu untuk memiliki tindakan yang benar, yaitu, orang-orang yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah. (Iman) Iman mengacu untuk memiliki pengetahuan yang benar (aqidah). Ihsan (keunggulan) mengacu untuk memiliki motivasi yang benar. Banyak perhatian diberikan kepada islam dan iman dan hal-hal dari syariat dan aqidah. Tapi ihsan juga penting. Memiliki motivasi yang benar berarti memurnikan jiwa kita dari tingkah laku kemunafikan, kelalaian, dan segala sesuatu yang membuat kita dari melayani Allah SWT demi-Nya sendiri. Pemurnian jiwa ini disebut Tazkiyah.

MEMBALAS KEBAIKAN

Gambar
Sopan santun mengajarkan bahwa kita harus membalas orang yang melakukan kebaikan. Nabi (Saw) diperintahkan itu dan berkata: "Barangsiapa melakukan kebaikan, maka balaslah, dan jika kita tidak dapat menemukan sesuatu yang dapat digunakan untuk membalas, kemudian berdoa untuk dia sampai kita berpikir bahwa kita telah membalas kebaikannya." Diriwayatkan oleh Abu Dawud (1672); dishahihkan oleh al'Albani. Membalas kebaikan berarti memilih apa yang akan membuat orang yang melakukan kebaikan merasa senang, sama seperti ia membuat kita merasa bahagia. Jadi kita harus berusaha untuk berterima kasih padanya dalam hal bentuk apapun sesuai kemampuan kita untuk membalasnya .

MENEBAR SIMPATI

Ketika kita menyentuh sisi baik pada orang, kita menemukan bahwa ada banyak kebaikan dimana mata kita mungkin tidak dapat melihat pada pandangan pertama !! Saya telah mencoba ini sendiri dengan banyak, bahkan dengan orang-orang yang muncul pada awalnya sebagai orang yang jahat atau memiliki belas kasihan sedikit. Jika kita menunjukkan beberapa simpati untuk kesalahan dan kebodohan mereka; beberapa keramahan benar kepada mereka, dan beberapa perawatan-asli tidak buatan- untuk kepentingan mereka dan keprihatinan mereka, maka musim semi kebaikan dalam jiwa mereka akan mengungkapkan kepada kita. Itu adalah ketika mereka memberikan cinta mereka, keramahan dan kepercayaan sebagai imbalan untuk hal-hal kecil yang kita berikan pada mereka dari diri kita sendiri setiap kali kita memberi mereka loyalitas, ketulusan dan kemurnian. Kejahatan tidak berakar dalam jiwa manusia sejauh kita kadang-kadang dapat bayangkan. Hanya dalam cangkang luar yang keras di mana manusia menghadapi perjuanga

MENGENAL DIRI MENGENAL TUHAN

"Makhluk adalah tabir yang menutupimu dari dirimu sendiri. Dirimu adalah tabir yang menutupi engkau dari Tuhanmu. Jika engkau hanya memperhatikan makhluk, maka engkau tak akan pernah melihat dirimu sesungguhnya. Dan, jika engkau hanya melihat dirimu sendiri, maka engkau tak akan pernah melihat siapa Tuhanmu!" --Syekh Abdul Qadir Jailani, dalam catatan yang ditulis muridnya, Al-Jubai dan dikirimkan kepada Ibn Najjar.