MELEBUR DIRI DENGAN ALLAH
"Pemahaman didalam nama ALLAH itu sebenarnya Adalah DZat, SIFAT, ASMA dan AF'AL, sebab pada Lafadz ALLAH itu adalah sebagai berikut :
- Huruf (ALIF) pada kalimah ALLAH itu masuk pada DZAT,
- Huruf (LAM AWAL) pada kalimah ALLAH itu masuk pada SIFAT,
- Huruf (LAM AKHIR) pada kalimah ALLAH itu masuk pada ASMA
- Dan Huruf (HA) pada kalimah ALLAH itu masuk pada AF'AL,
maka itulah yang bernama ALLAH.
.
Jika memang diri itu HAYAT (Ruh), hendaknya kita jangan berhenti pada RUH saja, akan tetapi teruskan dan tembuskan pandanganmu itu kepada Hal dan SIFAT Allah TA'ALA.
Sekiranya pandanganmu itu berhenti hanya kepada NYAWA saja, maka sesungguhnya kita salah dalam memahami pernyataan bahwa "DIRI ITU RUH".
.
- Sebab Tatkala Ia Nasab bagi sekalian TUBUH NYAWA Namanya,
- Tatkala Ia keluar masuk NAPAS Namanya,
- Tatkala Ia berkehendak HATI Namanya,
- Tatkala Ia percaya akan sesuatu IMAN Namanya,
- Dan Tatkala Ia dapat memperbuat sesuatu AKAL Namanya.
.
Pohon AKAL itu adalah ILMU, inilah jalannya dan inilah yang disebut sebenar-benarnya DIRI. Jika demikian adanya maka dapat dikatakan bahwa sekarang ini kita hanya bertubuhkan RUH semata-mata. Mengapa demikian . .?
.
"KITA" disini sudah FANA LAHIR dan BATHIN kepada RUH, disini jangan diartikan bahwa kita yang MEMFANAKAN DIRI, akan tetapi FANA itu dari ALLAH jua adanya, sedangkan kata "KITA" itu pun sudah LEBUR kedalam FANA itu sendiri.
Itu sebabnya jika ada orang yang mengatakan telah dapat dan mampu MEMFANAKAN DIRI akan tetapi Ia sendiri tidak tau dan tidak kenal akan DIRINYA, maka sesungguhnya itu omong kosong dan bohong besar saja, mengapa demikian ?
.
Sebab jika seseorang itu tidak tau atau kenal siapa DIRINYA yang sesungguhnya, maka mau di-FANA-kan kemana dirinya itu......?
NYAWA itu adalah NUR MUHAMMAD,
NUR MUHAMMAD itu adalah SIFAT,
dan SIFAT itulah HAYAT,
.
akan tetapi ingat olehmu bahwasannya RUH itu bukan TUHAN, Tetapi Tiada lain dari Pada TUHAN, asalkan saja diteruskan kepada DZAT dan SIFAT.
Jika ini dapat dipahami, maka jangan kamu cari lagi akan Ia, karena bila dicari lagi bukannya semakin dekat akan tetapi malah semakin jauh.
.
Siapa saja yang telah sampai pada MAQOM ini, pastilah Ia tidak akan mau mengatakan kata-kata SYARIAT, TARIKAT, HAKIKAT, MARIFAT, dan...
- Ahli SYARIAT tidak BERSYARIAT lagi,
- Ahli TARIKAT tidak BERTARIKAT lagi,
- Ahli HAKIKAT tidak BERHAKIKAT lagi,
- Ahli MARIFAT tidak BERMARIFAT lagi . .
silahkan direnungkan.
.
Seseorang yang sampai kepada TUHAN, Ia tidak tahu lagi akan DIRINYA, dan tidak tahu lagi siapa TUHAN-NYA. Emas, Pasir , Syurga, Neraka, sama saja.
Ia lebih senang Diam. Karena diam itu adalah kedudukan Tuhan yang maha Agung dan maha Mulia serta maha Tinggi.
Sebagai tambahan agar kita benar-benar mengenal akan diri yang sebenar-benarnya diri, maka ketahuilah olehmu :
.
Rasulullah SAW bersabda:
"AKU ADALAH BAPAK DARI SEGALA RUH SEDANGKAN ADAM ITU ADALAH BAPAK DARI SEKALIAN BATANG JASAD/TUBUH".
.
Batang Tubuh manusia itu dijadikan oleh ALLAH SWT dari pada Tanah.
"AKU JADIKAN INSAN (Adam) ITU DARIPADA TANAH".
(Al-Qur'an)
.
TANAH itu dari pada AIR, AIR itu dijadikan daripada NUR MUHAMMAD.
Dengan demikian maka Nyatalah bahwasannya Batang TUBUH dan RUH kita ini jadi dari pada NUR MUHAMMAD, maka MUHAMMAD Jua Namanya, tiada yang lain.
.
Sesungguhnya TUBUH kita yang kasar ini tidak akan pernah dan tidak akan dapat mengadakan pengenalan kepada ALLAH melainkan dengan NUR MUHAMMAD jua.
Itulah sebabnya maka dinamakan POHON BUSTAH Artinya yang hampir pada UJUDNYA.
.
Adapun UJUD itu, adalah UJUD ALLAH TA'ALA jua adanya, sekali-kali jangan ada UJUD yang lain dari pada UJUD ALLAH TA'ALA, itulah yang sebenar-benarnya DIRI, begitu pula dengan kelakuan, jangan ada yang lain, karena tidak ada kelakuan yang lain selain kelakuan ALLAH TA'ALA.
Sebab kalimah "FAQAD ARAFAH" itu Tiada akan menerima salah satu, melainkan suci ZAHIR dan BATHIN adanya.
.
DZAT Artinya UJUD ALLAH semata-mata, itulah yang sebenarnya, Melihat itu BASYAR ALLAH, berkata-kata itu KALAM ALLAH dan seterusnya.
Seandainya ada yang lain dari diri-Nya maka seluruh pengenalanmu itu akan menjadi BATAL.
- Huruf (ALIF) pada kalimah ALLAH itu masuk pada DZAT,
- Huruf (LAM AWAL) pada kalimah ALLAH itu masuk pada SIFAT,
- Huruf (LAM AKHIR) pada kalimah ALLAH itu masuk pada ASMA
- Dan Huruf (HA) pada kalimah ALLAH itu masuk pada AF'AL,
maka itulah yang bernama ALLAH.
.
Jika memang diri itu HAYAT (Ruh), hendaknya kita jangan berhenti pada RUH saja, akan tetapi teruskan dan tembuskan pandanganmu itu kepada Hal dan SIFAT Allah TA'ALA.
Sekiranya pandanganmu itu berhenti hanya kepada NYAWA saja, maka sesungguhnya kita salah dalam memahami pernyataan bahwa "DIRI ITU RUH".
.
- Sebab Tatkala Ia Nasab bagi sekalian TUBUH NYAWA Namanya,
- Tatkala Ia keluar masuk NAPAS Namanya,
- Tatkala Ia berkehendak HATI Namanya,
- Tatkala Ia percaya akan sesuatu IMAN Namanya,
- Dan Tatkala Ia dapat memperbuat sesuatu AKAL Namanya.
.
Pohon AKAL itu adalah ILMU, inilah jalannya dan inilah yang disebut sebenar-benarnya DIRI. Jika demikian adanya maka dapat dikatakan bahwa sekarang ini kita hanya bertubuhkan RUH semata-mata. Mengapa demikian . .?
.
"KITA" disini sudah FANA LAHIR dan BATHIN kepada RUH, disini jangan diartikan bahwa kita yang MEMFANAKAN DIRI, akan tetapi FANA itu dari ALLAH jua adanya, sedangkan kata "KITA" itu pun sudah LEBUR kedalam FANA itu sendiri.
Itu sebabnya jika ada orang yang mengatakan telah dapat dan mampu MEMFANAKAN DIRI akan tetapi Ia sendiri tidak tau dan tidak kenal akan DIRINYA, maka sesungguhnya itu omong kosong dan bohong besar saja, mengapa demikian ?
.
Sebab jika seseorang itu tidak tau atau kenal siapa DIRINYA yang sesungguhnya, maka mau di-FANA-kan kemana dirinya itu......?
NYAWA itu adalah NUR MUHAMMAD,
NUR MUHAMMAD itu adalah SIFAT,
dan SIFAT itulah HAYAT,
.
akan tetapi ingat olehmu bahwasannya RUH itu bukan TUHAN, Tetapi Tiada lain dari Pada TUHAN, asalkan saja diteruskan kepada DZAT dan SIFAT.
Jika ini dapat dipahami, maka jangan kamu cari lagi akan Ia, karena bila dicari lagi bukannya semakin dekat akan tetapi malah semakin jauh.
.
Siapa saja yang telah sampai pada MAQOM ini, pastilah Ia tidak akan mau mengatakan kata-kata SYARIAT, TARIKAT, HAKIKAT, MARIFAT, dan...
- Ahli SYARIAT tidak BERSYARIAT lagi,
- Ahli TARIKAT tidak BERTARIKAT lagi,
- Ahli HAKIKAT tidak BERHAKIKAT lagi,
- Ahli MARIFAT tidak BERMARIFAT lagi . .
silahkan direnungkan.
.
Seseorang yang sampai kepada TUHAN, Ia tidak tahu lagi akan DIRINYA, dan tidak tahu lagi siapa TUHAN-NYA. Emas, Pasir , Syurga, Neraka, sama saja.
Ia lebih senang Diam. Karena diam itu adalah kedudukan Tuhan yang maha Agung dan maha Mulia serta maha Tinggi.
Sebagai tambahan agar kita benar-benar mengenal akan diri yang sebenar-benarnya diri, maka ketahuilah olehmu :
.
Rasulullah SAW bersabda:
"AKU ADALAH BAPAK DARI SEGALA RUH SEDANGKAN ADAM ITU ADALAH BAPAK DARI SEKALIAN BATANG JASAD/TUBUH".
.
Batang Tubuh manusia itu dijadikan oleh ALLAH SWT dari pada Tanah.
"AKU JADIKAN INSAN (Adam) ITU DARIPADA TANAH".
(Al-Qur'an)
.
TANAH itu dari pada AIR, AIR itu dijadikan daripada NUR MUHAMMAD.
Dengan demikian maka Nyatalah bahwasannya Batang TUBUH dan RUH kita ini jadi dari pada NUR MUHAMMAD, maka MUHAMMAD Jua Namanya, tiada yang lain.
.
Sesungguhnya TUBUH kita yang kasar ini tidak akan pernah dan tidak akan dapat mengadakan pengenalan kepada ALLAH melainkan dengan NUR MUHAMMAD jua.
Itulah sebabnya maka dinamakan POHON BUSTAH Artinya yang hampir pada UJUDNYA.
.
Adapun UJUD itu, adalah UJUD ALLAH TA'ALA jua adanya, sekali-kali jangan ada UJUD yang lain dari pada UJUD ALLAH TA'ALA, itulah yang sebenar-benarnya DIRI, begitu pula dengan kelakuan, jangan ada yang lain, karena tidak ada kelakuan yang lain selain kelakuan ALLAH TA'ALA.
Sebab kalimah "FAQAD ARAFAH" itu Tiada akan menerima salah satu, melainkan suci ZAHIR dan BATHIN adanya.
.
DZAT Artinya UJUD ALLAH semata-mata, itulah yang sebenarnya, Melihat itu BASYAR ALLAH, berkata-kata itu KALAM ALLAH dan seterusnya.
Seandainya ada yang lain dari diri-Nya maka seluruh pengenalanmu itu akan menjadi BATAL.