INSAN DAN SIRR
Mengadakan dua wujud itu adalah perkara yang syirik, karena Dia adanya dengan sendirinya. Jikalau begitu, bagaimana pula ada insan itu adalah dengan Dia?
Soalnya di sini siapakah insan itu?
Cobalah cari jawabannya sendiri karena jawaban yang didapati dengan usaha sendiri itu adalah lebih bermakna.
.
Selanjutnya, Wujud itu bermaksud Ada, maka yang Ada itu adalah Dzat, dengan itu Wujudnya itu adalah bagi menyatakan Dzatnya.
Sedangkan Wujud insan dapat dilihat pada Sifatnya, karena wujud insan adalah dengan Dzatnya. Dan Dzatnya itu adalah Sirr kepada insan.
.
Dia berfirman, Insan itu rahasiaku (sirr) dan Aku rahasia insan, dan lagi kataNya, Sifatku adalah sifat Insan.
.
Oleh karena itu, perjalanan salik adalah satu proses, salik perlu mengenal dirinya, siapa mengenal jasadnya maka mengenal ia nyawanya, siapa mengenal nyawanya maka mengenal ia Sirrnya, dan lagi siapa mengenal Sirnya maka mengenal ia akan Allah.
.
Insan adalah Rahasianya, dan Sirr itu adalah Dzatnya.
Soalnya di sini siapakah insan itu?
Cobalah cari jawabannya sendiri karena jawaban yang didapati dengan usaha sendiri itu adalah lebih bermakna.
.
Selanjutnya, Wujud itu bermaksud Ada, maka yang Ada itu adalah Dzat, dengan itu Wujudnya itu adalah bagi menyatakan Dzatnya.
Sedangkan Wujud insan dapat dilihat pada Sifatnya, karena wujud insan adalah dengan Dzatnya. Dan Dzatnya itu adalah Sirr kepada insan.
.
Dia berfirman, Insan itu rahasiaku (sirr) dan Aku rahasia insan, dan lagi kataNya, Sifatku adalah sifat Insan.
.
Oleh karena itu, perjalanan salik adalah satu proses, salik perlu mengenal dirinya, siapa mengenal jasadnya maka mengenal ia nyawanya, siapa mengenal nyawanya maka mengenal ia Sirrnya, dan lagi siapa mengenal Sirnya maka mengenal ia akan Allah.
.
Insan adalah Rahasianya, dan Sirr itu adalah Dzatnya.