MARTABAT TANAZZUL

Alam Arwah.
Pada tingkat inilah terhimpun dan terhampar luas segala roh yang tidak bersusun-susun.
.
Alam Mitsal. Ada rupa, tetapi tidak dapat dibagi-bagi karena amat halusnya.
.
Alam Ajsad. Berupa dan berbentuk dan dapat dibagi-bagi atau terbagi-bagi.
.
Alam Insan. Terhimpun menurut pengertiannya (amrun itibari) dari yang ke 1 sampai dengan 6.
.
Martabat yang ke 7 ini adalah martabat yang terakhir, kesemuanya ini dinamakan pula umumnya dengan nama Martabat Tujuh.
.
Seorang yang zahir pada alam Insan (alam manusia) kemudian sempurna makrifatnya sampai kepada martbat yang pertama, maka orang tersebut dapat diberi gelar dengan Insan Kamil. (manusia seutuhnya sempurna)
.
Insan Kamil. atau manusia sempurna yang dimaksudkan ini, dimana terhimpun sifat Jalal (kemuliaan) dan sifat Jamal (keindahan) yang nyata sekali pada iri Nabi kita Muhammad SAW. sehingga tepat kalau beliau dikatakan atau dinyatakan sebagai penutup para Nabi.
.
Kesimpulan :
Setelah anda mempelajari apa yang tertera dalam tulisan ini, tidaklah salah kiranya bila disini kita cantumkan ringkasan-ringkasan meskipun sudah cukup jelas pada pasal dan bagiannya masing-masing.
.
Segala perbuatan adalah perbuatan Allah, si hamba sama sekali tidak memiliki perbuatan.
Segala asma pada hakekatnya adalah Asma Allah.
Segala sifat pada hakekatnya adalah sifat Tuhan. Yang ada pada hamba adalah mazhar WujudNya.
.
Nur Nabi kita Muhammad SAW. adalah dari pada Nur Dzat Allah Ta'ala. Sekalian mahluk dan segala sesuatu ini di jadikan dari padanya.
.
Bagi mereka yang ingin mendapatkan perbendaharaan Uluhiyah dan khazanah rabbaniyah seharusnyalah mereka secara terus menerus dengan zikrullah dan solawat atas Nabi SAW. agar memudahkan terbukanya khazanah hati untuk menampung "makrifatullah" dalam waktu yang singkat.
.
Dalam rangka terus menurus zikir dan mentauhidkan Allah SWT. adalah dengan cara :
kita lihat segala gerak dan diam, ucapan atau bukan ucapan, semua itu adalah dari pada Allah SWT. Apakah hal itu dari dirimu sendiri atau bukan. Maka dengan kesungguhan dan ketekunan sehingga tahkik hal itu bagi kita dengan penuh perasaan dan kasyaf.
cara ini disebut Tauhidul Af'al.
.
Dengan isyarat guru, berpindah anda pada cara berikutnyaTauhidul Asma.
dan Tauhidus-Sifat. engkau lihat dan pandang dengan penuh perasaan dan jiwa serta keyakinan yang mantab atau dengan perkataan lain, dengan "cara Syuhudi",
"kasyfi, "zauqi" tak ada yang kuasa, tak ada yang berkehendak, tak ada yang tahu, tak ada yang hidup, melihat, mendengar dan berkata-kata, kecuali Allah Dzat Wajibul Wujud.
.
Selanjutnya anda berpindah tingkat Tauhiduz-Dzat.
dengan suatu kepastian bahwa tidak ada yang Maujud ini kecuali Allah, fanakan segala akwan ini serta dirimu sendiri.
.
kita tenggelamkan diri dalam kefanaan, selanjutnya kita fanakan pula kefanaan itu dari kita, yang maksudnya "bukan kita yang memfanakan tetapi memfanakan itu adalah Allah SWT.
Hal ini yang disebut "fana ul fana".
.
Apabila semua itu sudah mencapai hasil, Allah akan letakkan kita pada suatu tingkatan BAQO BILLAH, yang dengan itu Allah karuniai kita dengan karomah (kemuliaan) dan kegembiraan yang tiada tara dari Haderat Yang Suci, begitu pula berarti kita telah diangkat Allah dari lembah kehinaan dan dibebaskan olehNya dari perhambaan dan belenggu hawa nafsu, lalu merdekalah kita dalam arti yang sebenarnya sebagai hamba Allah SWT.
.
Semua yang diutarakan ini adalah cara-cara musyahadah, hal mana merupakan pula jalan yang paling dekat menuju Allah, serta merupakan ibadat yang paling utama (afdal).
.
(sebahagian dari durrun nafis.
sesiapa yang belum faham/sampai bertanyalah/bergurulah dengan guru yang benar dan ikhlas. Jangan sesekali buat andaian mengunakan akal sendiri kerana ini ilmu ruh bukan akal. Dan bermohon pertolongan Dari Allah karena Dialah yang memberi faham. Jangan sesekali mencari yang aneh-aneh, berhati hati lah dari dari tipu daya nafsu, akal, syaitan Jin dan syaitan manusia).

Postingan populer dari blog ini

KUNCI RAHASIA KUN FAYAKUN

NAFAS LAM JALALAH

MAKNA RAHASIA ALIF