ALFATIHAH DAN SIFAT MA'ANI

Berkata Nabi Muhammad SAW, dengan hadistnya,
Kullu ma fil Kitab, fahuwa fil Qur'ani, wa kullu ma fil qur'ani fahuwa fil fatihah, wa kullu ma filfatihah fahuwa fi bismillaahirrahmaanirrahiim, wa kullu ma fi bismillahirrahmaanirrahiim, fa huwa fil ba-i, wa kullu ma fil baa-i fahuwa qoolallaahu ta'aala fi hadisihil qudsi, bi kaana ma kaana, wa bi yakuunu maa yakuunyu
Artinya :
Segala sesuatu yang ada dalam Kitab wahyu (104), semuanya terletak kesimpulannya dalam Qur'aanil kariim, dan segala sesuatu yang ada dalam Qur'aanil kariim, terletak kesimpulannya dalam al fatihah yang tujuh ayat, dan segala sesuatu yang ada dalam al fatihah terletak kesimpulannya pada bismillaahirramaanirrahiim dan tujuan bismillahirramaanirrahiim,
terletak kesimpulannya pada BA, dan makna BA berkata ALLAH dengan hadist qudsinya
...
1.Dengan Aku adanya segala sesuatu yang ada…
2.Dan dengan Aku akan adanya sesuatu, yang akan diadakan
...
Dan pada BA, terletak kesimpulannya pada titik yang di bawah BA, di isyaratkan dengan titik itu ialah HU (Dzat Allah), yang sebenar-benarnya adanya segala yang ada itu dengan HU (Dzat) semata mata…
...
Pahamilah dan hati-hatilah dan jangan dilupakan ayat ke tiga dari surat alhadid, dengan mengingat kepada hadist yang disebutkan, nyatalah bahwa yang dimaksudkan dengan kalamullah yang sejati ialah
LA HARFA WALA SHAUTA
yaitu tidak berhuruf dan tidak bersuatu yaitu HU
...
(Dzat yang mutlak, Dzat semata-mata), yang belum bersifat dan belum bernama, apabila telah jitu dan tepat pandangan bathin hati (SIR) kepada Dzat semata-mata, dan kemudian telah disertai oleh perbuatan-perbuatan, barulah disebut orang yang Arif dengan Allah
...
Kemudian dari itu, mari masuk meninjau hakikat alfatihah, bahwa huruf alfatihah huruf arab, tujuh hurufnya, menunjukan ia tujuh ayatnya, karena itu berkata Allah dalam Qur'an surat Al Hijru ayat 87 bunyinya :
Walarod Aatainaka Sab'an minal matsani, wal qur'aanil adziim
Artinya : sesungguhnya kami telah mendatangkan kepada Engkau Muhammad akan tujuh ayat yang berulang-ulang membacanya dalam sholat, dan pada alfatihah itu tersimpan qur'an yang besar maksudnya menurut syariat ialah alfatihah yang diulang ulang membacanya di dalam sholat
...
Dan pada hakikatnya sifat Ma'ani yang tujuh yang selalu berulang-ulang dan berada pada diri, sifat ma'ani maksudnya sifat rahasia sifat yang tujuh itu, dengan sendirian akan terbuka rahasia Dzat Allah Untuk menggali rahasia sifat yang 7 (tujuh), cukuplah digali satu sifat saja, yaitu hayat, karena hayat itu ialah ibu oleh sifat yang enam (6). Dengan adanya hayat, (hidup)
...
1.maka adalah ilmu = tahu
2.maka adalah iradat = kehendak
3.maka adalah kodrat = kuasa
4.maka adalah samik = mendengar
5.maka adalah bashir = melihat
6.maka adalah kalam = berkata
...
Kesimpulannya boleh dikatakan
1.Yang tahu pada diri, ialah adalah hayat
2.Yang berkehendak pada diri adalah hayat
3.Yang berkekuatan pada diri adalah hayat
4.Yang mendengar pada diri adalah hayat
5.Yang melihat pada diri adalah hayat
6.Yang berkata pada diri adalah hayat.
...
Kemudian setelah dimaklumi, bahwa yang jadi ibu dari sifat ma’ani yang 7 (tujuh), ialah hayat, maka hendaklah kupas pula, apakah itu hayat, HAYAT ITU AMRI RABBI (Kerja Tuhan),
...
berkata Allah dalam Qur'an surat bani israil ayat 84 bunyinya :
WA YAS-ALUNAKA ANIR RUHI, QULIR RUHU MIN AMRI RABBI,
Artinya :
Bila mereka bertanya kepada engkau muhammad terhadap ruh (hidup diri ), maka jawablah, bahwa ruh (hidup diri), ialah kerja Tuhan (hayat Dzat), maka adalah yang dinamai dengan hidup pada diri, ialah kerja Tuhan yang nyata pada jantung , kemudian mengalir gerak Tuhan yang nyata pada jantung itu ke segenap penjuru diri,
seperti tersebut di bawah ini :
1. Mengalir kepada hati , tahu hati
2. Mengalir kepada hati, berkehendak hati
3. Mengalir kepada tulang dan urat kuatlah hati diri
4. Mengalir kepada telinga, mendengar hati diri
5. Mengalir kepada mata, melihat hati diri
6. Mengalir kepada lidah, berkata lidah hati diri
...
Maka Hayat (gerak Dzat Tuhan yang tajalli mula-mulanya pada jantung, kemudian mengalir ia kepada segenap diri:
1. mengalir kepada hati (jadi ilmu) tahu hati
2. mengalir kepada hati juga (jadi iradat) berkehendak hati
3. mengalir kepada urat dan tulang (jadi kodrat) berkuasa hati
4. mengalir kepada telinga (jadi samik) mendengar hati
5. mengalir kepada mata (jadi bashir) melihat hati
6.mengalir kepada lidah (jadi kalam) berkata hati
...
begitulah duduk hakikat sifat ma'ani yang tujuh, Bagi orang yang belum benar-benar paham dengan sifat ma'ani yang tujuh, berarti ia belum membaca Al fatihah menurut hakikat
...
Berkata nabi Muhammad SAW:
LA SHOLATA, LIMAN LA QORO-A FATIHATAL KITAB
Artinya : tidak dinamakan sholat, bagi orang yang tidak membaca fatihah kitab, khususnya orang yang tidak mengenang sifat Dzat
...
Menurut makna hakikatnya, belum lagi terhitung benar-benar ingat kepada Allah, bagi orang yang belum paham dengan rahasia sifat ma'ani yang tujuh
...
Perlu muthlak bagi kita untuk menggali rahasia sifat ma'ani yang tujuh, supaya sampai kepada Dzat… karena tangga (jenjang) untuk sampai kepada Dzat adalah sifat Ma'ani yang tujuh tersebut
...
Berkata Allah dalam Qur'an surat Arrahman:
ARRAHMANU ALLAMAL QUR'AN
Artinya : ARRAHMAN (sifat yang tujuh) yang mengajarkan Qur'an (Dzat)
...
Kita perlu melewatkan paham dari yang biasa terhadap sifat yang tujuh, supaya sampai kepada DZATUL MUQADDASAH (HU)…
Nabi besar Muhammad SAW, waktu mikraj, sampai ia kepada hadhrat qudus, adalah ia setelah melewati langit yang tujuh
...
Maka dengan berdasar ayat ke tiga surat Al hadid, hendaklah dipahami, bahwa yang hidup itu diri, ialah HU (Dzat)
...
1.HU yang tahu
2.HU yang berkehendak
3.HU yang berkuasa
4.HU yang mendengar
5.HU yang melihat
6.HU yang berkata
...
sebenarnya mazhar (tempat lahirnya) yang banyak, akan tetapi hakikatnya ialah HU (Dzat) yang wahdah

Postingan populer dari blog ini

KUNCI RAHASIA KUN FAYAKUN

NAFAS LAM JALALAH

MAKNA RAHASIA ALIF