INI YANG DINAMAKAN DZIKIR NAFI ISBAT
Berawal NUR itu keluar dari HATI yaitu PERASAAN yang merupakan ISTANA MUHAMMAD di pancarkanlah ke PIKIRAN menjadi AKAL yang merupakan ISTANA ALLAH kemudian dari situ-lah keluar menjadi suatu TINDAKAN dan tindakan atau PERBUATAN yang ber-ulang-ulangkan menjadi suatu KEBIASAAN dari kebiasaan menjadi suatu KARAKTER selanjutnya akan menentukan NASIB orang tersebut
.
Untuk memperoleh Nur Qalbu ini caranya memperbanyak Zikir "NAFAS" atau bisa juga dengan Zikir “NAFI ISBAT” Cara Zikir Nafi Isbat itu ialah :
.
ISTIGHFAR 7x = "Astaghfirullaha Robbi Min Kulli Zanbin Wa Atubu Ilaihi"
.
NIAT : ini adalah adab, etika dalam berdoa, mohon izin dengan cara menghadiahkan bacaan (Al-Fatihah + Al Ikhlas) kepada para guru-guru, sebut saja mulai guru awal sampai guru akhir, yang sudah dikenal (sebutkan) atau yang belum dikenal (bayangkan sejenak), mohon keberkahan dari amalan ajaran ini, hadiahkan juga kepada semua leluhur "kramat" mulai dari bapak, kakek, dan seterusnya (kalau kenal sebutkan kalau tidak bayangkan sejenak) dengan segala kerendahan hati ucapkan : "Ya Allah...! Dengan izinMu aku hadiahkan karomah" dari bacaan Fatihah dan Al Ikhlas ini kepada sekalian arwah para guru, para leluhur yang saya maksudkan"
.
Baca Surah Al-Fatihah 1x
Baca Surah Al-Ikhlas 3x
Selepas itu Fokus lagi lalu
bayangkan hadirnya Maut
.
(Caranya : ucapkan dalam hati, "Aku sudah mati, rasakan ketika dimandikan orang, kemudian dikafankan orang, lalu di-sholat-kan orang, dan dihantarkan orang jenazah aku kedalam liang lahad, gambarkan itu semua)
.
Buang nafas dan tahan di bawah pusat serta angkat lidah ke langit-langit, Hati mengucapkan 'LA' sambil menariknya dari pusat naik ke otak dan ketika menyebut lafadz 'ILAAHA' hendaklah membawanya ke arah bahu kanan dan ketika menyebut lafadz 'ILLA ALLAH' hendaklah dihempaskan ke hati, dengan merasakan kesannya terhadap semua Latif Alam Amar dan Alam Khalaq tanpa menggerakkan lidah dan anggota tubuh
.
Zikirlah sampai "merasa fana" dan ketika hendak melepaskan nafas sambunglah dengan ucapkan
MUHAMMADUR RASULULLAH,
Tawajjuhkan diri terhadap hati dan hati bertawajjuh kepada Allah Ta'ala Ini adalah Wuquf Qalbi
.
Senantiasa Muraqabah dengan menggambarkan limpahan rahmat dari Allah Ta'ala jatuh ke hati kita, Sesudah beberapa lama kemudian, ucapkan dalam hati dengan rasa rendah diri dengan ucapan “"HUU"
.
Bagi peringkat awal ucapkan :
"Ilahi Anta Maqsudi Wa Ridhoka Matlubi"
"Ya Tuhanku! Maksudku hanyalah Engkau dan Keredhaan Mu yang aku harapkan"
.
Bagi peringkat pertengahan hendaklah menambah ucapan :
"A'tini Mahabbataka Wa Ma'rifataka"
"Karuniakanlah Cinta dan Ma’rifat Mu"
.
Bagi peringkat tinggi sebelum itu harus diucapkan : "Taraktu Ad-Dunia wa Al-Akhirah laka A'tini Mahabbataka wa Ma'rifataka"
"Telah ku lepaskan Dunia dan Akhirat karena Engkau, Karuniakanlah Cinta dan Ma'rifatMu"
Wuquf Qalbi ini adalah di antara syarat-syarat Zikir, Di dalam satu KALI duduk hendaklah mengerjakan zikir ini sebanyak SEMBILAN KALI sehari dalam waktu berzikir
.
Begitu juga ketika berjalan, berbaring, bangun dan duduk, berwudhu ataupun tidak, setiap waktu dan keadaan hendaklah tetap tekun berzikir sehingga amalan zikir itu menjadi sifat yang tertanam dalam hati agar dapat menghasilkan penyucian batin dan menghasilkan Tawajjuh hati dan hadir hati terhadap Allah
.
Banyak yang mencari AKU namun jarang yang bertemu, ini karena AKU berada jauh didalam RASA yaitu di ALAM RASA yang mendalam, lalu dimanakah AKU itu berada ?
Tentunya AKU berada pada Badan yaitu didalam Badan Diri, Kalau ada yang mau mencari AKU, maka katakanlah…. AKU ada, aku lebih dekat dari urat lehermu
.
AKU tetap ADA… Ada pada Hakekat.. namun tiada pada Rupa, AKU yang tidak berupa ... merupakan sumber atau daya QUDRATULLAH yang hidup lagi menghidupkan, karena AKU adalah AL HAYATULLAH
.
Kembali mengingatkan…
.
Bila engkau telah BERDIRI tetapkan pandangan mu pada dzat ku semata (diri yang empunya diri yang tajalli)
.
Bila engkau telah BERBARING tetapkan pandangan mu pada sifat ku semata (sifat diri)
.
Bila engkau telah BANGUN tetapkan pandangan mu pada asma ku semata (nama diri)
.
Bila engkau telah DUDUK tetapkan pandangan mu pada af'al ku semata (perbuatan diri)
.
Dan apa bila engkau berada dikeramaian, maka takutilah pada dzat ku yang ada pada diri badan mu, agar kelak selamat dan punya lah rasa malu pada dzat ku yang ada pada lain diri mu (manusia atau mahluk lain) agar kelak engkau sejahtera
.
Untuk memperoleh Nur Qalbu ini caranya memperbanyak Zikir "NAFAS" atau bisa juga dengan Zikir “NAFI ISBAT” Cara Zikir Nafi Isbat itu ialah :
.
ISTIGHFAR 7x = "Astaghfirullaha Robbi Min Kulli Zanbin Wa Atubu Ilaihi"
.
NIAT : ini adalah adab, etika dalam berdoa, mohon izin dengan cara menghadiahkan bacaan (Al-Fatihah + Al Ikhlas) kepada para guru-guru, sebut saja mulai guru awal sampai guru akhir, yang sudah dikenal (sebutkan) atau yang belum dikenal (bayangkan sejenak), mohon keberkahan dari amalan ajaran ini, hadiahkan juga kepada semua leluhur "kramat" mulai dari bapak, kakek, dan seterusnya (kalau kenal sebutkan kalau tidak bayangkan sejenak) dengan segala kerendahan hati ucapkan : "Ya Allah...! Dengan izinMu aku hadiahkan karomah" dari bacaan Fatihah dan Al Ikhlas ini kepada sekalian arwah para guru, para leluhur yang saya maksudkan"
.
Baca Surah Al-Fatihah 1x
Baca Surah Al-Ikhlas 3x
Selepas itu Fokus lagi lalu
bayangkan hadirnya Maut
.
(Caranya : ucapkan dalam hati, "Aku sudah mati, rasakan ketika dimandikan orang, kemudian dikafankan orang, lalu di-sholat-kan orang, dan dihantarkan orang jenazah aku kedalam liang lahad, gambarkan itu semua)
.
Buang nafas dan tahan di bawah pusat serta angkat lidah ke langit-langit, Hati mengucapkan 'LA' sambil menariknya dari pusat naik ke otak dan ketika menyebut lafadz 'ILAAHA' hendaklah membawanya ke arah bahu kanan dan ketika menyebut lafadz 'ILLA ALLAH' hendaklah dihempaskan ke hati, dengan merasakan kesannya terhadap semua Latif Alam Amar dan Alam Khalaq tanpa menggerakkan lidah dan anggota tubuh
.
Zikirlah sampai "merasa fana" dan ketika hendak melepaskan nafas sambunglah dengan ucapkan
MUHAMMADUR RASULULLAH,
Tawajjuhkan diri terhadap hati dan hati bertawajjuh kepada Allah Ta'ala Ini adalah Wuquf Qalbi
.
Senantiasa Muraqabah dengan menggambarkan limpahan rahmat dari Allah Ta'ala jatuh ke hati kita, Sesudah beberapa lama kemudian, ucapkan dalam hati dengan rasa rendah diri dengan ucapan “"HUU"
.
Bagi peringkat awal ucapkan :
"Ilahi Anta Maqsudi Wa Ridhoka Matlubi"
"Ya Tuhanku! Maksudku hanyalah Engkau dan Keredhaan Mu yang aku harapkan"
.
Bagi peringkat pertengahan hendaklah menambah ucapan :
"A'tini Mahabbataka Wa Ma'rifataka"
"Karuniakanlah Cinta dan Ma’rifat Mu"
.
Bagi peringkat tinggi sebelum itu harus diucapkan : "Taraktu Ad-Dunia wa Al-Akhirah laka A'tini Mahabbataka wa Ma'rifataka"
"Telah ku lepaskan Dunia dan Akhirat karena Engkau, Karuniakanlah Cinta dan Ma'rifatMu"
Wuquf Qalbi ini adalah di antara syarat-syarat Zikir, Di dalam satu KALI duduk hendaklah mengerjakan zikir ini sebanyak SEMBILAN KALI sehari dalam waktu berzikir
.
Begitu juga ketika berjalan, berbaring, bangun dan duduk, berwudhu ataupun tidak, setiap waktu dan keadaan hendaklah tetap tekun berzikir sehingga amalan zikir itu menjadi sifat yang tertanam dalam hati agar dapat menghasilkan penyucian batin dan menghasilkan Tawajjuh hati dan hadir hati terhadap Allah
.
Banyak yang mencari AKU namun jarang yang bertemu, ini karena AKU berada jauh didalam RASA yaitu di ALAM RASA yang mendalam, lalu dimanakah AKU itu berada ?
Tentunya AKU berada pada Badan yaitu didalam Badan Diri, Kalau ada yang mau mencari AKU, maka katakanlah…. AKU ada, aku lebih dekat dari urat lehermu
.
AKU tetap ADA… Ada pada Hakekat.. namun tiada pada Rupa, AKU yang tidak berupa ... merupakan sumber atau daya QUDRATULLAH yang hidup lagi menghidupkan, karena AKU adalah AL HAYATULLAH
.
Kembali mengingatkan…
.
Bila engkau telah BERDIRI tetapkan pandangan mu pada dzat ku semata (diri yang empunya diri yang tajalli)
.
Bila engkau telah BERBARING tetapkan pandangan mu pada sifat ku semata (sifat diri)
.
Bila engkau telah BANGUN tetapkan pandangan mu pada asma ku semata (nama diri)
.
Bila engkau telah DUDUK tetapkan pandangan mu pada af'al ku semata (perbuatan diri)
.
Dan apa bila engkau berada dikeramaian, maka takutilah pada dzat ku yang ada pada diri badan mu, agar kelak selamat dan punya lah rasa malu pada dzat ku yang ada pada lain diri mu (manusia atau mahluk lain) agar kelak engkau sejahtera