TIADA DIRIKU HANYA ALLAH
Allah SWT berfirman :
"Sesungguhnya Aku Berada didalam Sangka-Sangka Hamba-Ku"
- - - - - - - -
Adapun yang bernama Insan itu ialah Allah Ta'ala jua adanya, Inilah kesudahan Ilmu, Artinya Tiada lagi yang akan disebut didalam Kitab manapun jua, maksudnya Allah jualah yang menjadi Insan ini, pada hakekatnya ALLAH itu adalah INSAN itu Sendiri.
- - - - - - - -
Allah SWT berdiri diatas Hukum dan Muhammad itulah yang menjalankan Hukum, untuk itu maka berlakulah Hukum itu sebagaimana adanya dan Sebagian Ulama mengatakan :
"Antara dirinya dan dirinya sedang asyik pandang memandang dengan Nyawanya dan tiada berkesudahan, Nyawapun demikian juga dan tiada berkeputusan dan tiada berkedudukan lagi, pandang dan pujinya sedikitpun tiada lupa dan putus dirinya kepada nyawanya, demikian sebaliknya Nyawa sedikitpun tidak akan lupa dan putus pandangannya kepada dirinya"
- - - - - - - -
Apa saja yang dipandang oleh diri itu sejauh mata memandang hanya yang dilihat dan didengarnya tiada lain, yang berlaku dikanan maupun dikiri, keatas dan kebawah, Zahir dan Bathin yang dirasakannya hanya puji bagi puji kepada Allah seluruh Alam Semesta ini, inilah yang pernah terlontar dan terucap oleh ulama yang Muhaqqiqin, bahwa :
"Seluruh apa yang berlaku pada pandanganmu itu adalah Tauladan, Puji atau Zikrullah yang berlaku bagi seluruh semesta Alam ini, karena sesungguhnya dirinya itu mengandung kalimah atau ber-rahasia kepada Allah"
- - - - - - - -
Inilah Ilmu yang dinamakan Laut Ujudullah yang amat luas dan dalam yang tidak dapat dicapai oleh Akal siapapun, dan tidak akan tersurat lagi oleh Tulisan dan tiada akan pernah terucap lagi dengan Kalam
- - - - - - - -
Bila HARFIN WALA SAUTIN
(Tiada huruf tiada suara)
LAYA' RIFU NAKA ILLAALLAH
(Tiada yang mengenal Allah melainkan Allah jua adanya)
- - - - - - - -
Jadi yang perlu kita camkan baik-baik adalah bahwa, Pengenalan diri itu yaitu yang tidak dihakekatkan dan tidak pula di Ma'rifatkan lagi, akan tetapi Ia hanya berlaku dengan sendirinya.
Juga jangan kita berpandangan bahwa Kita
(manusia atau jasad yang baharu)
Ini Yang Mengenal, Akan Tetapi, Yang Mengenal itu ialah Yang Hidup dan Tiada Akan Pernah Mati,
"Aku Kenal Akan Tuhanku Dengan Pengenalan Tuhanku Jua"
- - - - - - - -
Jika demikian adanya maka janganlah dicari lagi, karena Allah itu sendiri sudah
"LAITSA KAMITSLIHI SYAIUN" pada dirimu, sudah berbarengan Siang dan Malam.
"Sesungguhnya Aku Berada didalam Sangka-Sangka Hamba-Ku"
- - - - - - - -
Adapun yang bernama Insan itu ialah Allah Ta'ala jua adanya, Inilah kesudahan Ilmu, Artinya Tiada lagi yang akan disebut didalam Kitab manapun jua, maksudnya Allah jualah yang menjadi Insan ini, pada hakekatnya ALLAH itu adalah INSAN itu Sendiri.
- - - - - - - -
Allah SWT berdiri diatas Hukum dan Muhammad itulah yang menjalankan Hukum, untuk itu maka berlakulah Hukum itu sebagaimana adanya dan Sebagian Ulama mengatakan :
"Antara dirinya dan dirinya sedang asyik pandang memandang dengan Nyawanya dan tiada berkesudahan, Nyawapun demikian juga dan tiada berkeputusan dan tiada berkedudukan lagi, pandang dan pujinya sedikitpun tiada lupa dan putus dirinya kepada nyawanya, demikian sebaliknya Nyawa sedikitpun tidak akan lupa dan putus pandangannya kepada dirinya"
- - - - - - - -
Apa saja yang dipandang oleh diri itu sejauh mata memandang hanya yang dilihat dan didengarnya tiada lain, yang berlaku dikanan maupun dikiri, keatas dan kebawah, Zahir dan Bathin yang dirasakannya hanya puji bagi puji kepada Allah seluruh Alam Semesta ini, inilah yang pernah terlontar dan terucap oleh ulama yang Muhaqqiqin, bahwa :
"Seluruh apa yang berlaku pada pandanganmu itu adalah Tauladan, Puji atau Zikrullah yang berlaku bagi seluruh semesta Alam ini, karena sesungguhnya dirinya itu mengandung kalimah atau ber-rahasia kepada Allah"
- - - - - - - -
Inilah Ilmu yang dinamakan Laut Ujudullah yang amat luas dan dalam yang tidak dapat dicapai oleh Akal siapapun, dan tidak akan tersurat lagi oleh Tulisan dan tiada akan pernah terucap lagi dengan Kalam
- - - - - - - -
Bila HARFIN WALA SAUTIN
(Tiada huruf tiada suara)
LAYA' RIFU NAKA ILLAALLAH
(Tiada yang mengenal Allah melainkan Allah jua adanya)
- - - - - - - -
Jadi yang perlu kita camkan baik-baik adalah bahwa, Pengenalan diri itu yaitu yang tidak dihakekatkan dan tidak pula di Ma'rifatkan lagi, akan tetapi Ia hanya berlaku dengan sendirinya.
Juga jangan kita berpandangan bahwa Kita
(manusia atau jasad yang baharu)
Ini Yang Mengenal, Akan Tetapi, Yang Mengenal itu ialah Yang Hidup dan Tiada Akan Pernah Mati,
"Aku Kenal Akan Tuhanku Dengan Pengenalan Tuhanku Jua"
- - - - - - - -
Jika demikian adanya maka janganlah dicari lagi, karena Allah itu sendiri sudah
"LAITSA KAMITSLIHI SYAIUN" pada dirimu, sudah berbarengan Siang dan Malam.