QADIM HAKIKI

Agar pemahaman ini tidak sama seperti pemahaman yang ada pada faham-faham yang lain diluar ini, maka perlu kita tetapkan dahulu faham kita sebagai berikut :
Bahwa Nabi kita Muhammad, yang Muhammad itu adalah manusia biasa seperti kita, hanyalah dilebihkan Ia dengan derajat keRasulan.
- - - - - - - -
Bahwa tiap-tiap manusia itu sendiri, baik pada hukum AQLI maupun hukum NAQLI, mempunyai DUA Macam DIRI Yakni
Diri pertama = Diri Hakiki = Rohani,
Diri kedua = Diri Majazi = Jasmani,
Dan Diri yang kedua atau Diri Jasmani itulah kemuliaan bagi Rasulullah maka dinamakan INSANUL KAMIL.
Bahwa Diri hakiki yang bermakna Rohani itulah yang bernama MUHAMMAD.
- - - - - - - -
Dialah Yang QADIM AZALI, QADIM IZZATI, QADIM HAKIKI, itulah makna yang dirahsiakan yang menjadi keEsaan segala sifat kesempurnaan yang 99.
- - - - - - - -
Jalannya kebesaran Wujud Roh Nabi kita itulah yang diisyaratkan oleh kalimah "HUALLAH" jadi makna Muhammad itu Tahkiknya adalah "AINUL HAYAT" yakni Wujud Sifat yang hidup dan Yang menghidupkan.
Maka itu juga yang diisyaratkan dengan kalimah
"LAA ILLAHA ILLALLAH" dan yang dibesarkan dengan kalimah
"ALLAHU AKBAR" dan yang dipuji dengan kalimah "SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH" dan sebagainya lagi.
Itu juga yang dipuji dengan
"ALHAQ QULHAQ" oleh seluruh malaikat-malaikat Mukarrabin.
- - - - - - - -
Bahwa diri MAJAZI yang bermakna Jasmani itulah yang bernama INSANUL KAMIL.
Muhammad Majazi = Muhammad yang kedua yang menempuh Al-Maut namun Jasad Nabi itu adalah
QADIM IDHOFI.
Jasad Nabi kita itulah diisyaratkan oleh ayat Al-Quran :
"BARAKALLAHU FII WUJUDIL KARIM"
"Maha sempurnalah sifat Allah pada kedzahiran wujud yang sebaik baik rupa kejadian itu".
Hadist Qudsi :
"DZAHIRU RABBI WAL BATINU ABDI"
Kedzahiran sifat kesempurnaan Allah itu adalah Maujud pada hakikat kesempurnaan seorang hamba yang bernama Muhammad Rasulullah itu. = Maujud dengan rupa INSANUL KAMIL,
maka rupa Wujud Insanul Kamil itulah yang diisyaratkan oleh Al-Quran dengan "AMFUSAKUM" =
"Wujud Diri Kamu Sendiri".
"WAFI AMFUSAKUM AFALAA TUBSIRUN"
"Dan yang diri kami berupa wujud insan itu apakah tidak kamu pikirkan". = yang menjadi diri hakiki atau diri pertama pada insan itu.
Pada hakikatnya diri kedua adalah kebenaran dan kesempurnaan Roh Nabi kita yang bernama Muhammad itu semata mata,
(Maksudnya : Diri kedua = Insan yang kedua = Rupa Muhammad yang nyata = yang Nasut = Kebenaran Roh Nabi kita yang bernama Muhammad yang diisyaratkan oleh Al-Quran)
"ALLAHU NURUSSMA WATIWAL ARDHI"
Kebenaran Nur Allah itu ialah Maujud di langit dan dibumi.
"NURUN 'ALA NURIN" =
Nur yang hidup dan yang menghidupkan atas tiap tiap Wujud yang hidup pada Alam ini,

Postingan populer dari blog ini

KUNCI RAHASIA KUN FAYAKUN

NAFAS LAM JALALAH

MAKNA RAHASIA ALIF