MENGENAL SEBENAR DIRI

Sabda Rasulullah SAW:
MAN ARAFA NAFSA FAQAD ARAFA RAB’BAH WAMAN ARAFA RAB'BAH FASADA JASAD. "Sesiapa yang mengenal dirinya, tentu dia mengenal Robbnya dan sesiapa yang mengenal Robbnya, maka binasalah dirinya."
Firman Allah SWT:
Yaitu orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata:
"Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali."
(QS.Al-Baqarah:156)

Apabila Ruh diturunkan kebumi, ia berhajat kepada Sifat Iftiqar Allah untuk berfungsi di atas muka bumi ini. Jika tiada Sifat Iftiqar, Ruh tidak berfungsi. Ini disebabkan ia memiliki sifat yang suci dan tinggi. Ia tiada pengetahuan dan kehendak terhadap alam yang rendah (dunia).
Oleh karena itu, ia perlukan Sifat Iftiqar untuk melaksanakan tugas khalifah, untuk kehidupannya dan dunia.

Empat Sifat Iftiqar: Sifat Qudrat, Hayat, Iradat, Ilmu.
Sebelum Ruh dimasukkan ke dalam jasad, Allah melapisi Ruh Al-Qudsi dengan lapisan-lapisan sampai ke alam "MULKIAH" yang disebut "QISWAH UNSURIAH" Yaitu Alam JABARUT, Alam MALAKUT dan Alam MULKI karena kekuatan Ruh Al-Qudsi boleh menghancurkan jasad, sebagaimana cahaya matahari yang dihalangi cahayanya bumi dengan pelbagai lapisan agar tidak terbakar bumi ini kerana kepanasannya.
Ruh Yang Suci,
Firman Allah SWT:
"Kemudian apabila Aku sempurnakan kejadiannya, serta Aku tiupkan padanya roh dari (ciptaan) ku, maka hendaklah kamu sujud kepadanya. (QS Al-Hijr :29)

1). QUDRAT (Kuasa):
Yaitu dinyatakan pada=
(RUH JASMANI) dan diletakkan dalam jasad. Ruh memerlukan jasad untuk bergerak di atas muka bumi. (NASMA "FIZIKAL" : kuasa batin yang hebat).
TANAH: tubuh badan-istana hakikat.
2). ILMU (ilmu):
ianya dinyatakan pada=
(RUH SULTANI) dan menjadi akal apabila digabungkan dengan unsur air dan diletakkan pada otak.
Ruh tidak akan dapat berfikir untuk kehidupan di dunia tanpa ilmu bangsa dunia.
(AIR: akal- ilham, laduni pandangan tajam hikmah).
AIR: otak-istana syariat.
3). HAYAT (hidup):
ianya dinyatakan pada=
(RUH AL HAYAT) dan menjadi nafas apabila bergabung dengan udara. Ruh memerlukan nafas untuk berhubung dengan nafas.
(NAFAS: menstabilkan emosi, akal, kesihatan dan perjalanan Ruh).
ANGIN, udara: sistem pernafasan-istana tarikat.
4). IRADAT (berkehendak):
ianya dinyatakan pada=
(RUH SAIRANI RAWANI) dan menjadi nafas apabila digabungkan dengan unsur api dan diletakkan dijantung/ qalbi. Ruh memerlukan nafsu yang bangsa dunia untuk memakmurkan dunia.
(NAFSU: ketenangan, kasyaf, asyik, cinta, rindu, syuhud, makrifat).
API: jantung-istana makrifat.

Syeikh Abdul Qadir Jailani Di dalam Kitab Sirrul Asrar mengatakan:
Ruh adalah hakikat diri manusia yang sebenar. Ruh adalah Nur cahaya yang tinggi yang dibaluti dengan beberapa lapisan pakaian sebelum diturunkan ke alam dunia ini agar jasad tidak terbakar.

"Manusia itu rahasiaku dan Aku adalah rahasia manusia."
(Hadis Qudsi)

Setiap Ruh mempunyai tempat di daerah ketika ia berada dalam jasad. Setiap insan wajib mengetahui bagaimana mahu mengolah setiap lapisan tersebut agar tersingkap baginya rahasia.
Kenali dirimu dengan merenungkan kedalam dirimu nescaya engkau akan mengenali Tuhanmu tanpa huruf, suara, tanpa dalil dan perantaraan. Galillah rahasia alam dirimu sendiri sehingga berjumpa dengan air dari Alam MALAKUT, Alam JABARUT dan akhirnya LAHUT, niscaya kamu akan dapat menyaksikan kembali bagaimana dirimu berhimpun dan bertasbih di Alam LAHUT serta menyaksikan bagaimana dirimu bersaksi akan diri KeTuhanan
sebagaimana firmannya:
Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat anak-anak Adam (turun-temurun)dari (tulang) belakang mereka, dan Ia jadikan mereka saksi terhadap diri mereka sendiri, (sambil Ia bertanya dengan firmanNya):
"Bukankah Aku tuhan kamu?" Mereka semua menjawab: "Benar (Engkaulah Tuhan kami), kami menjadi saksi".
Yang demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak: "Sesungguhnya kami adalah lalai (tidak diberi peringatan) tentang (hakikat tauhid) ini".
(QS Al-A'raaf:172)

Sesiapa yang sampai ke alam ini, ia mengambil ilmunya terus dari Allah tanpa perantaraan. Di alam ini, ia beribadah dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah.
Pandangannya sentiasa melihat pada dua alam, melihat diri-Nya di Alam ZAHIR Yaitu AF'AL, SIFAT dan ASMA, bermusyahadah dengan Zat-Nya di Alam LAHUT.
Adakala mereka itu fana (lebur) penglihatan di alam ini ketika mentajallikan rahasia-Nya sehingga tiada yang dilihat melainkan Allah SWT.

Postingan populer dari blog ini

KUNCI RAHASIA KUN FAYAKUN

NAFAS LAM JALALAH

MAKNA RAHASIA ALIF