Tidak berkumpul makhluk dan Khaliq dalam satu hati
"Makhluk dan Khaliq tidak berkumpul.
Dunia dan akhirat juga tidaklah berkumpul dalam satu hati.
Ada kalanya makhluk dan ada kalanya Khaliq di hatimu.
Ada kalanya dunia dan ada kalanya akhirat.
Ada kalanya terbayang bahwa makhluk ada di lahirmu sedang Khaliq di hatimu.
Dunia di tanganmu sedang akhirat di hatimu.
Adapun di dalam hati, kedua-duanya tidak berkumpul.
Lihatlah kepada jiwamu dan pilihkan untuknya, jika ia menghendaki dunia maka keluarlah akhirat dari hatimu.
Jika ia menghendaki akhirat maka keluarkanlah dunia dari hatimu.
Jika ia menghendaki Tuhan maka keluarkanlah dunia, akhirat dan apa yang selain-nya dari hati.
Selagi di dalam hatimu masih ada sebesar semut yang selain Allah, maka kamu tidak melihat dekatnya Allah di sisimu, dan tidak bangkit kejinakan dan ketenangan kepada-Nya. Selagi di dalam hatimu masih ada dunia sebesar semut kecil, maka kamu tidak melihat akhirat di hadapanmu. Dan selagi di dalam hatimu terdapat akhirat sebesar semut kecil, maka kamu tidak melihat dekat kepada Allah.
(Syeikh Abdul Qadir Jailani)
Dunia dan akhirat juga tidaklah berkumpul dalam satu hati.
Ada kalanya makhluk dan ada kalanya Khaliq di hatimu.
Ada kalanya dunia dan ada kalanya akhirat.
Ada kalanya terbayang bahwa makhluk ada di lahirmu sedang Khaliq di hatimu.
Dunia di tanganmu sedang akhirat di hatimu.
Adapun di dalam hati, kedua-duanya tidak berkumpul.
Lihatlah kepada jiwamu dan pilihkan untuknya, jika ia menghendaki dunia maka keluarlah akhirat dari hatimu.
Jika ia menghendaki akhirat maka keluarkanlah dunia dari hatimu.
Jika ia menghendaki Tuhan maka keluarkanlah dunia, akhirat dan apa yang selain-nya dari hati.
Selagi di dalam hatimu masih ada sebesar semut yang selain Allah, maka kamu tidak melihat dekatnya Allah di sisimu, dan tidak bangkit kejinakan dan ketenangan kepada-Nya. Selagi di dalam hatimu masih ada dunia sebesar semut kecil, maka kamu tidak melihat akhirat di hadapanmu. Dan selagi di dalam hatimu terdapat akhirat sebesar semut kecil, maka kamu tidak melihat dekat kepada Allah.
(Syeikh Abdul Qadir Jailani)