Cinta Yang Hakiki Tak Cukup Dengan Bahasa Kata

"Setiap perkataanku bicara tentang cinta tatkala mendatanginya, daku tersipu malu bahasa mulut memang bisa menerangkan tapi cinta lebih terang tanpa kata-kata"
Para sufi menganggap Allah SWT sebagai kekasih hakiki para pecinta sejati, kekasih-kekasih selain-Nya adalah jelmaan dari Tajali-Nya. Cinta kepada Tajalli-Nya dianggapnya sebagai cinta Majazi yang secara Vertikal menuju cinta sejatinya, yaitu Allah SWT.
Para sufi percaya bahwa pada hakekatnya tidak ada suatu apapun kecuali eksistensi-Nya yang maha Esa. Semua makhluk adalah huruf-huruf yang terangkai indah dalam lembar Wujud-Nya. Tintanya adalah cinta.
Cinta hanya bisa dipahami lewat pengalaman personal. Namun hakikatnya mustahil direngkuh hanya dengan sekali percobaan. Manusia tak mungkin mengarungi dan menggapai cinta sejati, karena cinta merupakan jalan tak berujung. Cinta tak pernah memuaskan pencandu yang selalu dicekik dahaga.
Besarkah pengaruh cinta? Demi cinta, subjek rela meniadakan dirinya sembari menganggapnya sebagai puncak kesempurnaannya.
Laron yang mati akibat tersengat api lampu yang dipujanya.
Semut ternggelam dan terbenam dalam gula yang dicintainya.
Bagi sebagian orang, cinta lebih dari sekedar bernyawa. Karena itulah, mereka mengutamakannya atas kehidupan.

Postingan populer dari blog ini

KUNCI RAHASIA KUN FAYAKUN

NAFAS LAM JALALAH

MAKNA RAHASIA ALIF