TAFSIR IYYAKA NA'BUDU WA IYYAKA NASTA'IN
Sejumlah Sufi juga menegaskan:
* IyyaKa Na'budu adalah kefanaan hamba, wa-IyyaKa Nasta’in adalah Baqo’Nya Allah SWT.
* IyyaKa Na'budu, adalah jika engkau tak mampu melihatNya maka Dialah yang Melihatmu, dan wa-IyyaKa Nasta'in jika engkau menyembah seakan-akan engkau melihatNya.
* IyyaKa Na'budu adalah Mi'raj, wa-IyyaKa Nasta'in adalah Rahmatan Lil-'Alamiin.
* IyyaKa Na'budu adalah ibadah dan ‘ubudiyah (hendaknya menyembah dan menuju) wa-IyyaKa Nasta'in adalah 'abudah, hendaknya engkau Musyahadah dan Ma'rifah.
* IyyaKa Na'budu adalah Taraqqy (menanjak ke Ilahi), dan wa-IyyaKa Nasta'in adalah Tanazzul (turun bersama Allah Azza wa-Jalaa).
.
Penafsiran ayat di atas tentu akan terus memanjang tiada akhir, karena sifat absolutnya Ketuhanan Allah Rabbul' Izzah.
* IyyaKa Na'budu adalah Mi'raj, wa-IyyaKa Nasta'in adalah Rahmatan Lil-'Alamiin.
* IyyaKa Na'budu adalah ibadah dan ‘ubudiyah (hendaknya menyembah dan menuju) wa-IyyaKa Nasta'in adalah 'abudah, hendaknya engkau Musyahadah dan Ma'rifah.
* IyyaKa Na'budu adalah Taraqqy (menanjak ke Ilahi), dan wa-IyyaKa Nasta'in adalah Tanazzul (turun bersama Allah Azza wa-Jalaa).
.
Penafsiran ayat di atas tentu akan terus memanjang tiada akhir, karena sifat absolutnya Ketuhanan Allah Rabbul' Izzah.