RASA JIWA DALAM KESADARAN

Syukur adalah keimanan hamba, bahwa segala sesuatu adalah milik-Nya, dan berasal dari-Nya, Sementara Sabar adalah Keimanan hamba, bahwa dirinya adalah milik-Nya.
Syukur adalah lewat karunia dan nikmat, sementara sabar adalah lewat Kesulitan dan Kesukaran.
Dalam Syukur, kita Menyaksikan Karunia yang berasal dari ALLAH.
Dalam sabar, kita melihat ALLAH mendapatinya dalam posisi yang benar semata.
Syukur adalah menyaksikan kebaikan, Karunia dan Kemurahan, Kasih Sayang dan Rahmat-Nya.
Sementara sabar adalah menyaksikan ketentuan-Nya.
Syukur adalah menyaksikan karunia ALLAH terhadap hamba-Nya,
sementara sabar adalah menuntut kejujuran dari dirinya.
Syukur ibarat obat-obatan kimia, yang dituangkan kepada emas sehingga menjadi emas, sementara : sabar ibarat api yang membersihkan emas, serta membersihkan karatnya? akibat banyak dibakar tanpa campuran kimia.
Syukur adalah menyaksikan segala sesuatu sebagai milik-Nya,
sedangkan sabar adalah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya, setelah tertahan untuk dirinya sendiri.
Orang yang bersyukur menundukkan dirinya, dengan kebajikan sampai merasa malu, sehingga dia kembali kepada Tuhan,
sementara orang yang sabar menundukkan dirinya dengan ujian sampai dia mudah dikendalikan, sehingga dia pun bisa ta'at kepada Tuhan. Orang yang bersyukur mengayunkan tangannya sambil mendekat sebagai rasa hormat, cinta dan rindu kepada Tuhan atas apa yang Dia perbuat kepadanya,
sementara orang yang sabar tetap di tempatnya, sebagai bentuk kesetiaan kepada Tuhannya.
Syukur menyertai qalbu, yang gembira karena kemurahan Allah SWT,
sementara sabar menyertai qalbu, yang pedih karena menerima ketentuan ALLAH.
Kegembiraan adalah tunggangan qalb, dalam berjalan menuju ALLAH SWT,
sementara kepedihan adalah lautan yang diam, sehingga membutuhkan kapal dan angin yang baik untuk berlayar.
(Syekh Al Hakim imam At Tirmidzi)

Postingan populer dari blog ini

KUNCI RAHASIA KUN FAYAKUN

NAFAS LAM JALALAH

MAKNA RAHASIA ALIF