KEKUATAN DALAM CINTA

Cinta memang sangat menggoda.
ia sering membutakan mata. bila ia datang, susah dibendung.
kita ingin memiliki, memeluk dan menjadi pujaan hati.
getaran hati selalu timbul.
waktu kerja, terjaga, tidur, atau saat terdiam.
Rasa ini diperkenalkan Tuhan untuk manusia. kita mendapat anugerah cinta-Nya untuk saling mencinta sesama manusia, sesama makhluknya.
Namun, cinta kepada makhluk hanya bersifat fana, temporal, dan selalu terikat oleh ruang dan waktu.
Tak ada keabadian bagi cinta antar makhluk.
ia bisa terhenti saat kita menutup mata. Tapi, berbeda dengan cinta kepada Sang Maha Cinta.
Cinta kepada Allah adalah segalaanya.
ia adalah kebahagiaan tertinggi.
sumber dari segala sumber cinta yang harus kita raih.
Tuhan adalah sumber cinta, sebelum kata cinta digunakan oleh manusia.
Dia yang memberi cinta kepada seluruh makhluk-Nya.
Namun, hanya beberapa gelintir saja, yang dapat menjadi kekasih-Nya.....
"Makhluk paling bahagia di akhirat kelak adalah mereka yang paling kokoh kecintaannya kepada Allah,
karena akhirat berarti datang menghadap Allah (SWT) dan meraih kebahagiaan berjumpa dengan-Nya.
Alangkah nikmatnya sang pecinta saat ia datang menemui kekasih yang sudah begitu lama dirindukannya.
Alangkah bahagianya menatap dia selamanya, tanpa orang lain, tanpa ada yang mengganggu, dan tanpa rasa cemas tatapannya akan terputus. Meskipun begitu, kualitas kenikmatan ini tetap merujuk pada seberapa kuat perasaan cinta itu.
Semakin meningkat perasaan cintanya, maka semakin bertambah kenikmatan yang dirasakannya."
-Demikian tutur Imam Al-Ghazali dalam Al-Mahabbah wa Asy-Syauq wa al-Uns al-Ridha.-

Postingan populer dari blog ini

KUNCI RAHASIA KUN FAYAKUN

NAFAS LAM JALALAH

MAKNA RAHASIA ALIF