Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

BAGI YANG MENJALANI TAZKIYYATUN NAFS

Syeikh Abu al-Hasan al-Syadzali r.a. berkata: "Jika murid (sufi) terpaku perhatiannya terhadap makhluk sebelum mencapai derajat kesempurnaan, maka jatuhlah dia dari perhatian Allah SWT. Jika dia puas dengan pujian manusia, hancurlah dia bersama orang-orang yang binasa. Jika murid lupa mengingati Allah sesaat saja, maka ketika itu syaitan menjadi teman. Syaitan selalu mengintai hati orang yang bertawajuh (berhadap) kepada Allah SWT. Ketika ia sedikit saja lalai, maka syaitan akan masuk ke hatinya. Setelah syaitan melihat zikir masuk ke hatinya, maka dia pun keluar. Barangsiapa tidak sentiasa mengingati Allah SWT, maka dia menjadi tempat permainan syaitan. Jika syaitan itu masuk sekali saja dalam sehari akan membuat hati murid menjadi kotor dan najis, bagaimana jika dia memasukinya sepanjang hari, apalagi jika dia (syaitan) telah tinggal dan menetap di situ (di dalam hati)?" (Al-Anwarul Qudsiyyah, Syeikh Abdul Wahab Sya'rani)

HAKIKAT MAKRIFAT MUSYAHADAH KEPADA YANG HAQ

"Hakikat Ma'rifat Adalah Musyahadah Kepada Yang Haq Tanpa Perantara, Tanpa Bisa Diungkapkan, Tanpa Ada Keraguan (syubhah)." Seperti ketika Amirul~Mukminin Ali bin Abi Thalib r.a. ditanya: "Wahai Amirul~Mukminin, Apakah Yang Kau Sembah Itu Yang Dapat Kau Lihat Atau Tidak Dapat Kau Lihat?" "Bukan Begitu, Bahkan Aku Menyembah Yang Aku Lihat, Bukan Dengan Penglihatan Mata, Tetapi Penglihatan Qalbu," jawab Ali. Ja'far ash-Shadiq ditanya: "Apakah Kau Pernah Melihat Allah SWT.?" "Aku Tidak Menyembah Tuhan Yang Tidak Bisa Kulihati" Ditanyakan Lagi, "Bagaimana Kau MelihatNya, Padahal Dia Tidak Dapat Dilihat Mata?" Ja'far menjawab, "Mata Penglihatan Fisik Tidak Bisa Melihat-Nya, Tetapi Mata batin (al-qulub) Dapat Melihat-Nya melalui hakikat iman. Tidak diketahui melalui penginderaan dan tidak pula dianalogikan dengan manusia."

MUTIARA ZUHUD

Seorang yang berzuhud dan berada pada tahap permulaan, mesti menghindarkan diri daripada semua manusia dan orang-orang fasiq yang melakukan maksiat. Tetapi setelah mencapai tahap kesempurnaan, dia tidak akan menghindarkan,diri bahkan dia akan mencari mereka karena penawar mereka itu ada padanya. Karena apabila seseorang itu telah mengenal Allah, dia tidak akan menghindar dari sesuatu apapun dan tidak akan takut selain daripada Allah. Barangsiapa yang sudah sempurna ma'rifatnya kepada Allah, maka ma'rifat itulah yang akan menjadi pemandu baginya.

CAHAYA MATAHARI

Sinar matahari itu dapat memperlihatkan kepadamu dekatnya Allah kepadamu. Dan matahari itu sendiri dapat memperlihatkan kepadamu ketiadaanmu karena wujud (adanya) Allah, dan hakikat matahari itulah yang menunjukan kepadamu hanya adanya Allah, bukan ketiadaanmu dan bukan pula wujudmu. Syu'aa'ulbashirah yaitu cahaya akal Ainul bashirah yaitu cahaya ilmu Haqqul bashirah yaitu cahaya illahi Maka orang yang menggunakan akal mereka masih merasa adanya dirinya dan dekatnya kepada Tuhan (yakni Allah selalu meliputi mereka dan mengurung mereka).

PANTUN JALAN PULANG

Sidang faqir empunya kata Tuhanmu zahir terlalu nyata Jika sungguh engkau tak buta Dapat kau lihat tuhan yang esa Hapuskan akal dan rasamu Lenyapkan badan dan nyawamu Pejamkanlah kedua matamu Sana kau lihat nur tuhan mu Kenali dirimu hai anak dagang Jadikan markab (kapal) tempat berpulang Kemudi tinggal jangan kau goyang Supaya dapat kau jalan pulang Kenali dirimu akan sebenar mu dikata dalil man arafa nafsahu Tatkala kenal akan rabb mu Mati dirimu hadir tuhan mu.

MEMAHAMI JIWA DENGAN MUJAHADAH

Imam Al-Ghazali dalam Kitab Mizan Al-Amal mengatakan: "Mujahadah merupakan energi jiwa yang akan menghantarkan engkau memperoleh kebahagiaan. Karena itu, jiwa harus dibersihkan terlebih dahulu. * Hal ini sesuai dengan firman Allah : "Sesungguhnya beruntunglah orang yang telah menyucikan jiwanya, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya," (QS Asy-Syams : 9-10) ' Mengingat kunci kebahagiaan itu terletak pada jiwa, maka Allah SWT mengagungkan dan menyandarkan jiwa itu kepada Dzat-Nya. Hal ini sekaligus menunjukkan betapa Dia telah mengistimewakan dan memuliakannya. * Berkenaan dengan hal tersebut, Allah berfirman : "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah, kemudian apabila telah kusempurnakan kejadiaannya dan kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan-Ku), maka hendaklah engkau tersungkur dengan bersujud kepada-Nya." (QS Shad : 71-72) ' Dari ayat di atas jelas sekali Allah mengingatkan bahwa manusia itu diciptakan dari tubuh yang

AKU INGIN BELAJAR MENCINTAIMU

Rasulullah SAW bersabda: "Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan memberinya cobaan. Jika ia bersabar, maka Dia akan memilihnya. Dan, jika ia rela (menerima cobaan itu), maka Dia akan menyucikannya." (HR Ad-Dailami melalui jalur Ali bin Abi Thalib) Menurut Imam Al-Ghazali, indikasi paling penting tentang kecintaan Allah kepada seorang hamba adalah kecintaan hamba itu sendiri kepada Allah. Hal tersebut sekaligus merupakan bukti kecintaan Allah kepada hamba itu. Sedangkan perbuatan yang menunjukkan bahwa seorang hamba dicintai Allah adalah bahwa Dia membimbing langsung semua urusannya, baik lahir maupun batin, baik secara terang-terangan ataupun rahasia. Dialah yang memberi petunjuk kepadanya, menghiasi akhlaknya, yang menggerakkan seluruh organ tubuhnya, serta meluruskan lahir dan batinnya. Dialah yang akan memfokuskan cita-citanya pada satu tujuan (yakni Allah SWT), menutup hatinya dari dunia, dan merasa tidak berkepentingan terhadap selain Dia. Dialah yang menj